Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Obrolan di Dalam Masjid

15 Juli 2023   16:28 Diperbarui: 15 Juli 2023   16:46 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segera setelah aku keluar, kucari warung terdekat sekitar sini untuk membeli nasi bungkus. Sayangnya tidak berhasil aku dapatkan. Maka, aku ambil saja uang sepuluh ribu rupiah yang tersisa di dompetku untuk membelikannya satu botol air mineral besar dan dua buah roti kemasan.

Setelah kembali kepada pria tadi, aku mulai mencoba untuk mencairkan kembali suasana dengan membuka percakapan.

"Kalau boleh tahu, apa Bapak sudah berkeluarga?"

"Belum saya mah, Dik. Masih bujang." Padahal aku sangat yakin usianya sekitar 50-an lebih.

"Terus kalau orang tua atau saudara?" lanjutku.

"Tinggal Bapak saya yang ada, Dek. Udah tua banget. Umurnya seratus tahunan lebih."

"Saudara, Pak? Adik atau Kakak?"

"Enggak ada, dik." Ia menggeleng pelan. Aku diam, ia pun diam.

Dadaku kini lagi-lagi bergemuruh hebat. Dengan berat aku kembali mengajukan pertanyaan.

"Bapak rencananya kalau sudah dikampung nanti mau kerja apa?"

"Apa aja, Dik. Nyangkul tanah orang atau apa pun lah. Daripada di sini, udah enggak kuat lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun