"Ya sudah, Pak. Ini untuk Bapak." Ku sodorkan roti dan minuman yang sedari tadi di tanganku.
"Maaf sekali, Pak. Saya belum bisa membantu banyak. Saya cuma bisa kasih ini. Mohon diterima ya" Pak." Ia menyambutnya dengan agak ragu.
Setelah izin meminta diri, dalam waktu tak sampai satu menit sudah tak tampak lagi ke mana arahnya pergi. Mungkin ia hanya perlu terus berjalan dan berjalan, meninggalkanku yang masih termangu di dalam masjid.
Berjalan entah ke mana, yang terpenting ia pasti akan tiba juga sampai ke tujuannya. Ke mana tujuannya? Ke manapun ia ingin pergi, yang jelas ia harus terus berjalan dan tak menyimpan dari jalannya.
Sama halnya seperti orang yang tidak bisa berenang, ia harus terus bergerak dan bergerak, berusaha untuk mencapai tepi bagaimanapun juga caranya.
Sebab, jika ia hanya diam dan pasrah di tengah-tengah air, cepat atau lambat pasti tenggelam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H