Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Obrolan di Dalam Masjid

15 Juli 2023   16:28 Diperbarui: 15 Juli 2023   16:46 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya sudah, Pak. Ini untuk Bapak." Ku sodorkan roti dan minuman yang sedari tadi di tanganku.

"Maaf sekali, Pak. Saya belum bisa membantu banyak. Saya cuma bisa kasih ini. Mohon diterima ya" Pak." Ia menyambutnya dengan agak ragu.

Setelah izin meminta diri, dalam waktu tak sampai satu menit sudah tak tampak lagi ke mana arahnya pergi. Mungkin ia hanya perlu terus berjalan dan berjalan, meninggalkanku yang masih termangu di dalam masjid.

Berjalan entah ke mana, yang terpenting ia pasti akan tiba juga sampai ke tujuannya. Ke mana tujuannya? Ke manapun ia ingin pergi, yang jelas ia harus terus berjalan dan tak menyimpan dari jalannya.

Sama halnya seperti orang yang tidak bisa berenang, ia harus terus bergerak dan bergerak, berusaha untuk mencapai tepi bagaimanapun juga caranya.

Sebab, jika ia hanya diam dan pasrah di tengah-tengah air, cepat atau lambat pasti tenggelam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun