Mohon tunggu...
Sandra Aulia Putri
Sandra Aulia Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

whatever you decide, just make sure that it makes you feel good about who you are.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kepada yang Terkasih

25 Februari 2022   14:46 Diperbarui: 26 Februari 2022   10:24 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sekarang apa yang di rasa?" Ucapku.

"Cuman pusing sedikit".

Setelah itu papa langsung di larikan kembali ke rumah sakit. Dokter bilang ini di sebabkan oleh tekanan darah papa yang tinggi sehingga terjadi pendarahan pada hidungnya. Alhasil papa harus di rawat selama beberapa hari di rumah sakit hingga kondisinya dapat pulih kembali.

Ketika melihat papa terbaring di rumah sakit membuat hatiku rasanya sangat kacau. Pikiran pikiran buruk langsung menguasai seluruh ruang otakku. Bagaimana kalau terjadi hal buruk kepada papa?. 

Papa, tahukah papa betapa sedih dan khawatirnya kami saat papa sakit? Tahukah papa betapa takutnya kami melihat kejadian itu menimpa papa? Tapi lagi dan lagi, papa mengelak dengan  mengatakan "Cuman sakit biasa kok"  dan ada mama juga yang selalu mencoba meyakinkan kami. Dan tahukah papa betapa khawatirnya kami ketika melihat papa saat masih sakit tapi memaksakan diri untuk keluar rumah? Ya, aku sangat khawatir, takut kalau akan terjadi lagi kejadian buruk menimpa papa.

~

Ternyata sangat sulit ya menuliskan ini semua. Aku hampir selalu berhenti pada setiap katanya. Tersentak oleh kilasan kejadian demi kejadian yang begitu kaya dengan warna. Aku selalu bertanya-tanya bagaimana cara mama dan papa membawa aku dan adikku melalui masa masa itu.

Mungkin papa dan mama juga akan sedikit canggung membaca ini, tapi aku harap ada sedikit haru yang menyusup ke dalam hati kalian. Seperti yang aku rasakan saat menuliskan ini.

Lebih dari segala hal, aku ingin minta maaf kepada kalian. Aku sadar lebih banyak membuat kalian kecewa ketimbang membuat bangga. Sering kali aku berontak tak terima setiap kali kalian mengingatkan kesalahanku. Padahal aku tahu sendiri tiap hal yang kalian utarakan mengandung banyak nasihat, tajam mata kalian yang menyimpan banyak keresahan dan juga kerut kening kalian yang menyimpan tanya di tiap lipatannya, tentang kami anak anak kalian.

Aku berharap bahwa aku dan adikku, anak papa dan mama bisa memberi kan ketenangan, kebahagiaan serta kebanggaan untuk mama dan papa. Berharap tulisan ini bisa memperlihatkan kepada papa dan mama bahwa kami bangga dengan kalian. Bangga dengan segala apa yang telah kalian lakukan untuk kami. Bangga dengan semua kekuatan juga kesabaran yang pernah kalian perlihatkan kepada kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun