Di pantai ini tiga tahun lalu,
  Kutanyakan segelintir parodi di antara baris ombak:
    Mengapa tak lagi mentari menyambut sinarnya?
    Adakah awan naik pelataran singgasana-Mu sekian waktu
    Untuk menyambangi kekelaman di dalamnya?
    Mungkinkah gelap terpancar di haribaan Yang Mulia
    Sebagai lantunan isi hati Sang Pencipta?
    Semua tak lagi sama sejak azab-Mu memburaikan tirai
    Kemungkaran pada lubuk para penghuni pulau ini.
    Sekarang tiada lagi menjadi pekat yang sempit bagi kemurtadan
    Hidup umat-Mu di nusa kreasi fantasi-Mu.