Mohon tunggu...
samuel purba
samuel purba Mohon Tunggu... Administrasi - PNS, pemerhati sosial

Penikmat alam bebas dan bebek bakar; suka memperhatikan dan sekali-sekali nyeletuk masalah pendidikan, budaya, dan kemasyarakatan; tidak suka kekerasan dalam bentuk apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Abang (2)

8 Maret 2024   15:13 Diperbarui: 12 Maret 2024   20:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

yang menyimpan jasadmu dengan begitu sempurna

nisanmu seolah ingin beranjak menyambutku, yang kini mulai terisak

dalam langkah kaki yang pelan dan lemah

Segera kutanyakan kabar

pada dedaunan kering yang setia menemani dalam sejuknya sepoi angin siang

serta ranting pohon kamboja yang menguntai memayungi engkau

Sebersit rasa damai hadir dalam siulan burung-burung di sekitaran 

Bukankah itu jawaban yang selama ini aku nantikan?

"Kami baik-baik saja, Bang!"

Jawabku berbalut senyum yang getir 

dok pribadi
dok pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun