Abang...
Butiran air mengendap di pelupuk mata
di sepanjang perjalanan ke pusaramu
Aku membungkusnya dalam segenggam rinduÂ
dan untaian nyanyian lawas yang dulu kau suka
Pohon dan hutan yang kulewati membilas rasa perih di kerongkongan
membungkam anganku untuk mengekploitasi wajahmuÂ
yang sejak tadi kupaksa hadir pada langit yang panas
Lagi, kau berhasil mengantarku ke sini
dari perjalanan jauh yang hampir tidak terbayangkan akan kulalui kembali
Aku beranjak ke samping tanahÂ
yang menyimpan jasadmu dengan begitu sempurna
nisanmu seolah ingin beranjak menyambutku, yang kini mulai terisak
dalam langkah kaki yang pelan dan lemah
Segera kutanyakan kabar
pada dedaunan kering yang setia menemani dalam sejuknya sepoi angin siang
serta ranting pohon kamboja yang menguntai memayungi engkau
Sebersit rasa damai hadir dalam siulan burung-burung di sekitaranÂ
Bukankah itu jawaban yang selama ini aku nantikan?
"Kami baik-baik saja, Bang!"
Jawabku berbalut senyum yang getirÂ
Kini kita berbicara dengan diam
Aku menikmati setiap kata yang merangkai dengan sendirinya di kesunyian
membiarkannya menggandeng tanganku ke semua memori masa lalu
yang pernah kita jalani bersama
Masa kecil yang indah, masa remaja yang merekah
dan menjadi mulia setelah kau mendewasa Â
dalam pengorbananmu yang selalu melekat di jiwamu, sang sulung
Kalaupun kini aku menangis, itu bukan lagi tanda kesedihan
Aku menangis karena masih bisa merasakan cintamu, terutama dalam dimensi yang tidak lagi sama
Aku membiarkan semua yang kini bersamamu menghiburku
Dedaunan, angin, nyamuk, rumput, tanah, debu, batu
Aku membalas kebaikan mereka dengan beberapa kembang yang kutaburi di atas pusaramu
Puas sudah rinduku kubagikan pada semua rasa di siang itu
Terberkatilah kau di surga, terberkatilah kami di bumi
dalam keterpisahan kita akan selalu bersama
dalam kedukaan kita tetap bisa tertawa
dalam kesendirian, namun kau tidak pernah sendiri
Sebab perjalanan adalah tentang waktu dan rahasia yang akan selalu kita maknai dalam diam.
Balikpapan, Â Penghujung Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H