Abang...
Butiran air mengendap di pelupuk mata
di sepanjang perjalanan ke pusaramu
Aku membungkusnya dalam segenggam rinduÂ
dan untaian nyanyian lawas yang dulu kau suka
Pohon dan hutan yang kulewati membilas rasa perih di kerongkongan
membungkam anganku untuk mengekploitasi wajahmuÂ
yang sejak tadi kupaksa hadir pada langit yang panas
Lagi, kau berhasil mengantarku ke sini
dari perjalanan jauh yang hampir tidak terbayangkan akan kulalui kembali
Aku beranjak ke samping tanahÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!