Mohon tunggu...
samuel purba
samuel purba Mohon Tunggu... Administrasi - PNS, pemerhati sosial

Penikmat alam bebas dan bebek bakar; suka memperhatikan dan sekali-sekali nyeletuk masalah pendidikan, budaya, dan kemasyarakatan; tidak suka kekerasan dalam bentuk apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Abang (2)

8 Maret 2024   15:13 Diperbarui: 12 Maret 2024   20:00 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abang...

Butiran air mengendap di pelupuk mata

di sepanjang perjalanan ke pusaramu

Aku membungkusnya dalam segenggam rindu 

dan untaian nyanyian lawas yang dulu kau suka

Pohon dan hutan yang kulewati membilas rasa perih di kerongkongan

membungkam anganku untuk mengekploitasi wajahmu 

yang sejak tadi kupaksa hadir pada langit yang panas

Lagi, kau berhasil mengantarku ke sini

dari perjalanan jauh yang hampir tidak terbayangkan akan kulalui kembali

Aku beranjak ke samping tanah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun