Entah kenapa ada magnet kuat bagi Senja untuk tidak dulu meneruskan perjalanan pulang. Dia merasa nyaman di dekat Rudy.
Keduanya pun ngobrol dengan asik. Dari obrolan tersebut diketahui bahwa Rudy memarkir mobilnya depan gang memang tidak sengaja. Pikirannya sedang kacau karena habis putus dengan kekasihnya.
Ada rasa girang dalam hati Senja saat mendengar kata putus. Karena diam-diam dia naksir terhadap Rudy. Pun dengan Rudy. Hatinya perlahan mulai lupa dengan mantan kekasihnya. Dia juga merasakan hal sama seperti dialami Senja. Rupanya benih-benih cinta telah tumbuh pada kedua muda-mudi tersebut.
Singkat cerita, sejak pertemuan itu keduanya lebih sering berkomunikasi dan kemudian menjalin hubungan asmara. Hingga setengah tahun kemudian mereka pun menikah.
***
Senja pagi itu tengah bermalas-malasan di tempat tidur. Pernikahannya dengan Rudy membuat di hidup berkecukupan. Segala sesuatunya dikerjakan oleh asisten rumah tangga. Tugas Senja hanya cukup memuaskan nafsu Rudy di atas ranjang.
"Sayang, kemari!" tiba-tiba Rudy memanggilnya untuk ke ruang tamu. Senja pun bergegas menghampirinya.
"Iya, sayang. Tunggu!".
Sesampainya di ruang tamu, Senja langsung mendekap dan menciumi suaminya itu dengan mesra. "Ada apa, sayang?"
"Hmmmm ... masih belum puas ya semalam?" Rudy menggoda sambil melirikan matanya ke arah Senja.
"Ih ...!" Senja tersipu malu.