Belum ada keterangan resmi terkait undangan dimaksud. Namun, menurut berita-berita yang ramai muncul di beragam media massa, ada isu kedua pentolan buruh itu akan ditawari posisi Wakil Menteri.Â
Jika isu itu benar dan tujuannya untuk meredam gejolak di kalangan kaum buruh, memang patut disesalkan. Pasalnya, akan sangat menciderai perjuangan kaum buruh secara keseluruhan.Â
Sebagai pentolan buruh, saya rasa kedua tokoh itu harus belajar banyak pada sosok wanita pemberani. Marsinah.Â
Marsinah Srikandi Buruh yang DibungkamÂ
Marsinah harus meregang nyawa di usia yang cukup muda. Ia meninggal dunia pada tahun 1993 silam, saat usianya baru 24 tahun. Meski begitu, namanya masih kerap didengungkan hingga sekarang, terutama oleh kaum buruh. Dia dianggap sebagai pahlawan kaum buruh dan simbol keberanian melawan kesewenang-wenangan.Â
Lalu, siapa Marsinah itu sebenarnya?Â
Dalam sebuah tayangan film produksi GSP tahun 2001 yang saya tonton lewat chanel youtube Nyonyo Chaptoeners, Marsinah adalah Wanita kelahiran 10 April 1969, Nganjuk, Jawa Timur.Â
Seperti diceritakan dalam film, Marsinah tak lebih dari seorang buruh pabrik biasa. Dia bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS), sebuah perusahaan yang memproduksi arloji atau jam tangan.
Singkat cerita, pada tahun  awal tahun 1993 muncul Surat Edaran Gubernur Jatim Nomor 50 Tahun 1992 yang berisi imbauan kepada pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan kenaikan gaji sebesar 20 persen gaji pokok. Sayang surat dimaksud tidak indahkan oleh sebagian perusahaan, termasuk di tempat Marsinah bekerja.
Hal ini membuat sentimen negatif di kalangan para buruh. Dan, Marsinah terlibat di dalamnya.Â