Jawaban yang aku terima sungguh mengagetkan. Tanpa tendeng aling-aling, Mawar mengaku selama tidak menjadi PL, dia Open Booking Online (BO) alias menjajakan diri. Sarana yang dia pakai adalah via chatingan WhatsApp.Â
Dalam mendapatkan laki-laki hidung belang, Mawar biasanya diorder oleh seseorang yang dipanggil dengan sebutan "Mamih". Namun begitu, masih diakui Mawar, ada juga yang mengontaknya langsung.Â
Adapun tentang tarif, Mawar tidak berani berterus terang. Menurut wanita muda dengan rambut sebahu ini, sangat sulit menentukan tarif tinggi dalam situasi pandemi seperti sekarang.Â
"Kebanyakan hanya harga pertemanan saja, Kang!" terangnya sambil tersenyum genit.Â
Sebagai pria normal, jujur saja aku rada-rada salah tingkah dengan senyumannya itu. Beruntung masih bisa menguasai diri agar tidak tergoda.Â
Alasan Mawar Open BOÂ
Meski sebenarnya aku bisa menebak alasan Mawar terjun ke dunia esek-esek, tetap saja aku penasaran untuk bertanya. Dan, benar saja. Dengan menyunggingkan senyumnya, Mawar dengan gamblang mengaku, semua itu dia lakukan demi menutupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Â
Sejak lulus SLTA tahun 2018, Mawar diajak salah seorang teman satu kampungnya di Daerah Kabupaten Indramayu untuk menjadi PL Karoke di Sumedang. Dia pun menyanggupi tawaran tersebut, hingga akhirnya tempat karoke tutup gara-gara virus korona.Â
Namun, meski sudah tidak lagi bekerja, Mawar tetap lebih memilih tinggal di Sumedang, karena di kampungnya tidak ada yang bisa dikerjakan. Bersama temannya dia mengontrak rumah dengan bayaran bulanan.Â
Untuk membayar kontrakan dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari itu, Mawar akhirnya terpaksa terjerumus pada dunia esek-esek dengan cara open BO. Meski hasilnya tak seberapa, tetapi cukup untuk bisa tetap bertahan hidup.Â
Satu hal lagi pengakuan Mawar, dia tidak sembarang melayani laki-laki hidung belang. Hanya laki-laki muda dan dia suka saja yang dilayani.Â