Apa modal kuat Megawati itu?Â
Jawabannya tentu saja tidak sulit. Perempuan kelahiran 23 Januari 1947 ini adalah Ketua Umum partai pemenang Pemilu. Tanpa harus berkoalisi dengan partai lainpun, Megawati sudah bisa mencalonkan diri, mengingat raihan kursi di parlemen pusat melebihi ambang batas Pilpres atau presidential threshold.Â
Jumlah kursi PDI Perjuangan mencapai 128 dari total keseluruhan sebanyak 756 kursi.Â
Modal lainnya adalah popularitas, senioritas dan segudang pengalaman dirinya dalam kancah politik nasional sudah tidak diragukan lagi. Dia adalah presiden wanita pertama Indonesia dan juga ketua umum partai pertama yang mampu menjaga kondusifitas dan kebesaran partai.Â
Satu yang menjadi kelemahannya mungkin hanya usianya saja yang sudah tak muda lagi. Namun begitu, hal ini tak menjadi halangan dalam pencapresan. Selama Megawati merasa mampu dan mau mencalonkan diri kembali, maka tidak ada satupun aturan yang bisa mengekangnya.Â
Nasib Prabowo?Â
Telah banyak diberitakan di berbagai media massa, bahwa saat ini hubungan antara Megawati dengan Prabowo Subianto atau PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra tengah mesra.Â
Tak sedikit pengamat yang menduga, kemesraan itu terjalin demi memuluskan wacana koalisi keduanya pada Pilpres 2024. Dalam hal ini isunya Prabowo Subianto akan disandingkan dengan Puan Maharani sebagai pasangan calon kontestasi pesta demokrasi lima tahunan dimaksud.Â
Penulis kira, dalam sekajap wacana ini akan ambyar jika pada perjalanannya ternyata Megawati berhasil "dikompori" dan siap maju Pilpres.Â
Kenapa?Â
Karena Prabowo yang sebelumnya disiapkan jadi calon presiden, kemungkinan besar posisinya akan bergeser jadi calon wakil presiden jika Megawati yang maju. Situasi ini pastinya tidak akan diterima oleh mantan Danjend Kopasus dimaksud.Â