Ada juga nama Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya mumpuni, hanya saja sosok ini peluangnya masih abu-abu. Lantaran, kuat dugaan, bahwa PDI Perjuangan lebih mengedepankan nama Puan Maharani. Sayangnya, elektabilitas putri sulung Megawati ini masih berkutat di papan bawah.Â
Berdasarkan hasil survei tetakhir Indikatot Politik Indonesia (IPI) pada medio Juli 2020, elektabilitas Puan hanya 2 persen.Â
Boleh jadi, karena melihat kondisi tersebut, beberapa pihak coba untuk "mengompori" Megawati untuk kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2024.Â
Setidaknya hal ini sempat Megawati sampaikan pada saat memberikan arahan pada pengumuman calon kepala daerah dan wakil kepala daerah gelombang V menuju pilkada serentak 2020, Rabu (2/9/2020).Â
"Ada yang bilang, ibu, kenapa ibu enggak mau jadi presiden lagi?. Saya hanya ketawa-ketawa saja. Enak saja kamu manas-manasin saya. Karena itulah, kita harus meluruhkan yang namanya keinginan pribadi kita di partai politik itu," ungkap Megawati. Dikutip dari Sindonews.com.Â
Mega Masih LayakÂ
Entah pihak mana yang telah berani "mengompori" Megawati untuk kembali ikut ambil bagian pada Pilpres 2024 mendatang.Â
Bisa jadi itu dari pihak pendukung setia PDI Perjuangan yang tidak menginginkan perpecahan. Dengan asumsi, jika Mega tetap memaksakan Puan untuk nyapres dengan kondisi elektabilitasnya masih jeblok, bukan mustahil membuat suasana kebatinan Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya jauh lebih baik, terusik.Â
Dalam politik, boleh jadi Gubernur Jawa Tengah ini mencari pelabuhan lain untuk menyalurkan syahwat politiknya. Jelas akan menjadi kerugian besar bagi PDI Perjuangan.Â
Atau, bisa juga yang memanas-manasi Megawati ini justru datang dari lawan politik. Hal ini dimaksudkan untuk merusak tatanan politik yang terjadi sekarang. Dimana tidak ada satu pihak pun yang berani memprediksi, Megawati akan mencalonkan diri pada Pilpres mendatang.Â
Terlepas siapa yang memanasi, patut diakui Megawati memang masih layak untuk kembali dicalonkan. Dia memiliki modal kuat jika berhasil "dikompori" oleh pihah-pihak lain dimaksud.Â