Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Begini Cara Mengatasi Duka Saat Kehilangan Hewan Kesayangan

12 November 2021   22:27 Diperbarui: 12 November 2021   22:30 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan saja dari umur kecil hingga dewasa sudah habis biaya untuk pakan ternak tersebut giliran menuai hasil ternyata hampa tidak mendapatkan apa-apa.

Hampir satu RT di tempat penulis kala itu ternaknya kena serangan flu burung. Rasanya lemes dedes, tidak bertenaga, apa-apa malas. Namun yan sudahlah. Penulis ikhlas dan tidak berlarut dalam kesedihan. Seperti itulah jika belum rejeki.

Cempe (anak kambing)/dokpri
Cempe (anak kambing)/dokpri
Begitu pula anak kambing (cempe) baru berumur satu hari juga mati karena lahir prematur. Sedangkan berternak kambing yang dihasilkan atau diharapkan adalah anak-anaknya. Jika anak kambing saja sudah laku 1 jutaan per ekor sedang yang besar laku 3  sampai 4 juta/ ekor. 

Kini sudah kembali normal dan bertambah banyak menjadi 15 ekor. Sedangkan ayam hanya beberapa saja yang tersisa setelah pada lebaran kemari terjual 40 ekor ayam.

Hanya satu hari penulis trauma dan selanjutnya sampai sekarang hidup baru dengan semangat baru untuk ternak masih tetap eksis dan kedepan semakin optimis untuk hewan peliharaan penulis. Seperti itulah cara penulis agar dapat pulih kembali setelah dilanda duka kehilangan hewan.

Semoga bermanfaat dan salam hangat..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun