Bayangkan saja dari umur kecil hingga dewasa sudah habis biaya untuk pakan ternak tersebut giliran menuai hasil ternyata hampa tidak mendapatkan apa-apa.
Hampir satu RT di tempat penulis kala itu ternaknya kena serangan flu burung. Rasanya lemes dedes, tidak bertenaga, apa-apa malas. Namun yan sudahlah. Penulis ikhlas dan tidak berlarut dalam kesedihan. Seperti itulah jika belum rejeki.
Begitu pula anak kambing (cempe) baru berumur satu hari juga mati karena lahir prematur. Sedangkan berternak kambing yang dihasilkan atau diharapkan adalah anak-anaknya. Jika anak kambing saja sudah laku 1 jutaan per ekor sedang yang besar laku 3 Â sampai 4 juta/ ekor.Â
Kini sudah kembali normal dan bertambah banyak menjadi 15 ekor. Sedangkan ayam hanya beberapa saja yang tersisa setelah pada lebaran kemari terjual 40 ekor ayam.
Hanya satu hari penulis trauma dan selanjutnya sampai sekarang hidup baru dengan semangat baru untuk ternak masih tetap eksis dan kedepan semakin optimis untuk hewan peliharaan penulis. Seperti itulah cara penulis agar dapat pulih kembali setelah dilanda duka kehilangan hewan.
Semoga bermanfaat dan salam hangat..
Samhudi Bhai
Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H