Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Begini Cara Mengatasi Duka Saat Kehilangan Hewan Kesayangan

12 November 2021   22:27 Diperbarui: 12 November 2021   22:30 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hewan kesayangan/pixabay.com

Penulis yakin semua orang pasti pernah mengalami sedih, duka atau pun nestapa dalam hidupnya akibat kehilangan sesuatu yang dicintainya baik pria maupun wanita.

Secara umum apa bila datang kesedihan pada seseorang, disebabkan karena kehilangan orang-orang terdekatnya yang mungkin berjasa baginya atau bisa saja special dihatinya. Seperti orang tua meninggal, saudara kecelakaan, atau pun diputusin pacar dambaan dalam hatinya. Iya atau nggak..?

Namun, jangan salah. Ternyata duka mendalam atau kesedihan berlarut tersebut muncul hanya karena kehilangan hewan peliharaannya.

Bahkan duka nestapa ini bisa menjadi dua kali lipat ratapan pilunya. Sedihnya ngak ilang-ilang, nangisnya semakin menjadi baik pagi, siang atau pun malam dari pada duka ditinggal mantan pacarnya. Mengapa sebegitunya?.

Kehilangan hewan peliharaanya seperti ayam, burung, kucing, anjing, kambing atau pun hewan peliharaan lainnya itulah yang membuat orang menjadi berduka.

Duka Nestapa Melanda Saat Kehilangan Hewan Peliharaan

Ilusyrasi kucing mati/pixabay.com
Ilusyrasi kucing mati/pixabay.com
Adalah Muthiah Alhasani sahabat dari KPB asal Jawa Timur yang juga mempunyai hewan peliharaan. Masih segar banget dalam ingatan penulis tatkala Mbak Muthiah menceritakan kucing kesayangannya yang sudah bertahun-tahun dipeliharanya mati karena salah asuh dan juga terkena virus mematikan untuk hewan kucing didaerahnya. Ia belum sempat membawanya pada dokter hewan namun sang kucing sudah mati.

Menurutnya kucing tersebut ia titipkan kesalah satu tetangganya. Sebab ia termasuk seorang traveler yang lumayan super sibuk agendanya. Namun sekembalinya ia traveling, kucingnya sudah tiada.

Kehilangan hewan peliharaan membuat Mbak Muthiah sedih sebagaimana penuturannya sewaktu diskusi bersama via WAG tempo lalu.

Salah satu alasan mengapa umumnya mereka begitu berduka ketika kehilangan hewan peliharaanya, karena hewan tersebut sudah menjadi bagian dari hidupnya baik dari segi keluarga maupun teman bercandanya yang disayanginya.

Pasalnya hewan seperti kelinci, anjing dan kucing. Jenis binatang ini memang terlihat pintar, lucu, imut dan menggemaskan.

Hewan tersebut seperti manusia, punya naluri yang tinggi. Sifatnya juga sama yakni ingin selalu dimengerti dengan sepenuh hati.

Namun jika hewan peliharaannya tersebut sudah hilang atau sudah meninggal karena sakit atau dicuri orang atau ketabrak kendaraan. Ya sudahlah tidak perlu larut dalam kesedihan yang mendalam. Move on adalah senjatanya.

Cara Mengatasi Duka Nestapa Akibat Kehilangan Hewan Peliharaan

Duka nestapa kehilangan hewan/pixabay.com
Duka nestapa kehilangan hewan/pixabay.com
Penulis punya cara nih agar cepat move on dari kehilangan hewan. Simak baik-baik ya agar nanti tidak berduka lagi saat ditinggal pacar eh hewan yang dipeliharanya.

1). Ikhlas

Semua yang hidup pasti bakal mati termasuk hewan. Tanamkan dalam hati rasa ikhlas, belajar move on sedikit demi sedikit untuk bisa ikhlas. Seindah apa pun hewan peliharaan pasti bakal mati. Baik cepat atau lambat. Oleh karena itu prinsip dalam hidup termasuk ikhlas sebisa mungkin tanamkan di hati.

2). Sabar

Banyak orang bernama Sabar namun tidak memiliki sifat sabar. Hawanya penuh emosi dan menyalahkan diri. Begitu juga ketika kehilangan hewan yang dimilikinya. Ia marah bukan kepalang, sampai-sampai orang lain menjadi sasaran. Menuduh sana sini bahwa hewan tersebut mati gara-gara karenanya.  Sabar dan tahan emosi, lihat apa yang terjadi, jangan main hakim sendiri agar tidak salah persepsi. Dengan sabar jiwa tenang masalahpun bakal selesai dan aman.

3). Menerima

Belajar untuk menerima kekurangan diri dari orang lain. Rendah diri adalah jalan terbaik untuk masalah yang diatasi. Hewan mati belum tentu kena orang atau pun racun yang dimakannya. Bisa jadi karena ulah sendiri. Misalnya hewan kurang gizi akhirnya mati walaupun terlihat segar dan sehat namun ternyata sakit. Jadi menerima kenyataan termasuk hewan peliharaaya yang mati adalah salah satu sifat terpuji.

4). Sibukan Diri

Kehilangan hewan khususnya bagi wanita memang berdampak luar biasa. Penulis sering melihat sendiri banyak sekali seorang wanita berselfi ria dengan hewan peliharaannya. Kesannya pun unik karena meman lagi booming. Bahkan dijadikan Ava pada profilnya. Namun ketika hewan tersebut mati, cepat-cepatlah benahi diri dengan segala kegiatan sehari hari. Tentu setelah prosesi hewan tersebut selesai. Bisa dengan menulis di Kompasiana, bisnis jual beli atau pun segala kegiatan yang positif untuk diri sendiri. Tujuannya adalah tentu agar tidak terfokus dengan kejadian pada hewan yang baru saja mati.

5). Beli Hewan Baru

Setelah semua sudah dilalui dari nomor satu sampai dengan nomor empat. Jika ingin memiliki kembali hewan sebagai teman agar tidak kesepian. Cepat beli kembali hewan kesayangan tersebut sebagai pengganti hewan yang sudah mati. Jangan lupa memilih hewan yang kiranya lebih berstamina. Biasa di toko aneka hewan lewat online seperti tokopedia, shoppe dan olx.

Hidup Baru Semangat Baru Untuk Hewan Peliharaan

Hidup baru semangat baru/pixabay.com
Hidup baru semangat baru/pixabay.com
Memiliki hewan kesayangan seperti yang telah diulas diatas lalu mati memang untuk memulihkan kondisi tidaklah semudah membalikan telapak tangan butuh proses belajar.

Bagi sebagian orang mempunyai hewan kesayangan yang dipelihara bukanlah sembarang peliharaan semata. Lebih dari itu hewan tersebut sudah dianggap sebagai keluarga. Makan bersama, bermain bersama bahkan tidur pun bersama.

Pitik (anak ayam)/dokpri
Pitik (anak ayam)/dokpri
Penulis juga pernah merasakan hewan kehilangan hewan kesayangan. Bayangkan saja dari pitik (anak ayam) hingga anak kambing (cempe) mati tanpa diketahui apa sebabnya.

Pada tahun lalu, penulis kehilangan hewan berupa ayam. Lebih dari 50 anak ayam mati mendadak karena serangan flu burung. Hal ini membuat penulis stress. Kenapa?.

Bayangkan saja dari umur kecil hingga dewasa sudah habis biaya untuk pakan ternak tersebut giliran menuai hasil ternyata hampa tidak mendapatkan apa-apa.

Hampir satu RT di tempat penulis kala itu ternaknya kena serangan flu burung. Rasanya lemes dedes, tidak bertenaga, apa-apa malas. Namun yan sudahlah. Penulis ikhlas dan tidak berlarut dalam kesedihan. Seperti itulah jika belum rejeki.

Cempe (anak kambing)/dokpri
Cempe (anak kambing)/dokpri
Begitu pula anak kambing (cempe) baru berumur satu hari juga mati karena lahir prematur. Sedangkan berternak kambing yang dihasilkan atau diharapkan adalah anak-anaknya. Jika anak kambing saja sudah laku 1 jutaan per ekor sedang yang besar laku 3  sampai 4 juta/ ekor. 

Kini sudah kembali normal dan bertambah banyak menjadi 15 ekor. Sedangkan ayam hanya beberapa saja yang tersisa setelah pada lebaran kemari terjual 40 ekor ayam.

Hanya satu hari penulis trauma dan selanjutnya sampai sekarang hidup baru dengan semangat baru untuk ternak masih tetap eksis dan kedepan semakin optimis untuk hewan peliharaan penulis. Seperti itulah cara penulis agar dapat pulih kembali setelah dilanda duka kehilangan hewan.

Semoga bermanfaat dan salam hangat..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun