Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Petani Milenial Petani yang Handal

8 November 2021   13:18 Diperbarui: 8 November 2021   13:41 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hasil petani milenial siap jual/pixabay.com

Banyak orang berasumi menjadi petani itu tidak ada gunanya. Mereka berpikiri negatif karena dalam pemikirannya mungkin mucul kesan kotor-kotoran, kumuh, dan dekil of the kumal. Ini fakta, sehingga para orang tua pun banyak melarang anaknya menjadi petani milenial.

Banyak diluar sana kisah sukses petani mileniak untuk dicontoh dan di teladani mereka masih muda namun memiliki segalanya hanya dengan berprofesi sebagai petani.

Bahkan menghasilkan ratusan juta rupiah dalam sebulan hanya dengan menanam sayur organik di kebunnya. Misalnya kangkung, bayam, sawi dan lain sebagainnya.

Siapa yang menanam dialah yang menuai. Peribahasa ini kiranya cocok bagi siapa saja yang ulet dan gigih dalam usahanya. Namun tentu tidak mudah untuk dijalani karena dimana ada padi disitu tumbuh rumut dalam artian orang yang tidak tergerus oleh hama manusia yang akan merusaknya, yaitu omongan orang yang merendahkannya hanya karena profesi petani yang dibilang dekil of the kumel tersebut.

Salah satu contohnya adalah Mas Sandi Okta Susila seorang petani asal Jawa Barat Mahasiswa IPB yang mempunyai pekerja 373 petani yang mampu meraup omzet dari 400-500 juta rupiah per bulan bukan lah omong kosong belaka. Dia adalah petani milenial yang gigih dan rajin mengelolanya.

Kini ia sudah mempunyai karyawan sebanyak 50 orang untuk membantu menggarap lahannya seluar 120 hektar. Ia juga menjadi Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian.

Di usia yang relatif muda yakni 27 tahun Sandi telah meraih sukses dalam profesinya menjadi petani milenial.

Mas Tyo pemuda asal Bojonego juga sukses dalam profesinya. Lantaran alat digitlah yang dapat memuluskan pekerjaannya menjadi petani milenial.

Di usia yang masih muda Ia juga telah memiliki usaha sendiri bernama "Omah Menyok" serta Argo Wisata Kuliner di Jawa Timur.

Mas Tyo menjadi petani milenial hanya dengan mengolah kripik singkong, rengginang dan olahan cemilan lainnya yang di pasarkan melalui market place seperti toko pedia, buka lapak dan shoppi. Itulah sedikiti dari sekian banyaknya menjadi petani milenial yang sukses.

Itulah beberapa kisah sukses petani milenial yang handal. Semoga para petani muda milenial sekarang ini dapat mendukung untuk pembangunan pertanian di Indonesia yang lebih maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun