Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Munarman Bantah Terlibat Baiat ISIS? Ini Alasannya

13 Februari 2021   16:58 Diperbarui: 13 Februari 2021   17:08 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekretaris Umum FPI Munarman saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat FPI, Petamburan, Jakarta Barat, pada Senin, 11 November 2019. Tempo/Adam Prireza

Negara Islam di Iraq dan Suriah (NIIS) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) sudah jauh-jauh hari sebelumnya ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai organisasi berideologi terlarang.

Semenjak Menteri Agama masih dijabat oleh Lukman Hakim Saefudin pada tahun 2014 lalu, Pemerintah sudah menginstruksikan agar segenap dari jajaran para Alim para Kyai para Ulama Nahdlatul Ulama, Para tokoh dan juga segenap masyarakat Indonesia untuk bersatu padu melawan kaum yang menganut paham ISIS ini.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus benar-benar bersih dari paham-paham ideologi ngawur dari kelompok Intoleran, Radikalisme, terorisme dan Rasialisme yang justru ingin mengoyak dan memecah belah persatuan Indonesia serta mengganggu stabilitas keamanan dari pada Negara yang kita anut sebagai ideologi Bhinneka Tunggal Ika yang berasaskan Pancasila.

ISIS ini bukan ajaran Agama, bukan pula organisasi Islam. Justru realita yang terjadi ditubuh ISIS ini adalah orang-orang korban doktrin. Biasalah, mereka pemabuk Agama dosis tinggi. 

Siapa sih orangnya yang tidak mau masuk sorga dan disambut bidadari turun dari langit? Siapa juga orangnya yang ngak mau duit banyak, umah gedong, hidup enak, mati manjing sorga dan bla-bla segudang janji ISIS lainnya dalam balutan Agama, namun sebenarnya manipulasi.

Mungkin bagi yang sering baca berita masih ingat bukan, ketika pada tahun 2016 lalu ada kabar dari seorang jurnalis asal perancis yang berhasil menyusup kedalam kampung wilayah ISIS disebuah desa di Paris. Jurnalis tersebut demi fakta real berita, sampai berani mendatangi pemukiman para teroris simpatisan ISIS. 

Supaya misi tugas Negaranya berhasil, maka jurnalis menyamar sebagai nama Ramzi, namun jurnalis disana sama sekali tidak menemukan aroma yang bernafaskan Islam pada ISIS tersebut.

Selama enam bulan lebih jurnalis hebat tersebut menjalankan misinya, faktanya sungguh amazing. Ternyata yang ditemukan oleh jurnalis adalah para simpatisan edan bin gelo alias gila. Para militan Isis justru dalam situasi frustasi, tersesat, sangkin stresnya banyak yang pengen bunuh diri demi ketemu bidadari.

Isis adalah jaringan teroris yang mengaku sebagai tentara Allah namun tugasnya hanya propaganda dan pemberontak pada Pemerintah dengan dalih jihad.

Bahkan doktrin dari pada ISIS ini yang paling jahat dan sesat adalah mengklaim siapa pun yang bertentangan dengan ajarannya akan dianggap sebagai kopar lan kapir dan didor. Mblegedes pora?

Salah satu doktrin lainnya yang juga ia anggap sebagai jihad yaitu jika sudah membunuh saudara muslim lainnya yang tidak mau bergabung dengan ISIS untuk memberontak terhadap Pemerintahan yang Sah. Menghalalkan darah saudara seagama, sudah menjadi hobinya.

Lalu, apakah rela jika Indonesia dijadikan sebagai ladang pendoktrinan ISIS untuk membelot, membangkang dan memberontak terhadap Pemerintahan yang Sah sebagaimana pimpinan senior ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi tersebut?.

Mengapa belum juga menjadi i'tibar (pelajaran) oleh kaum muslimin muslimat Indonesia melihat fakta yang terjadi di Timur Tengah sana. Negara yang dulu makmur sejahtera kaya raya akan potensi SDM nya, kini luluh lantak akibat terorisme dari gerobolan ISIS.

Sebagaimana pada beberapa bulan lalu Ulama Sunni Mufti Damaskus yang terkenal moderat Syeikh Adnan Al-Afyouni Saudara Karib Habib Luthfi meninggal lantaran mobil yang ditumpanginya meledak akibat dibom para gerombolan ISIS teroris tersebut. 

Hal ini terjadi hanya karena Ulama tersebut pro terhadap pemerintah dan anti terhadap Radikalisme pun menjadi sasaran gerombolan tersebut. Alhasil, kini Negaranya rusak luluh lantak seperti Suriah, Yaman, Iraq dan Negara Islam lainnya akibat lengahnya Pemerintah yang tidak tegas dengan ISIS tersebut.

1). Munarman Berbait Pada ISIS

Siapa yang tidak kenal dengan Munarman? Ya, Ia adalah seorang mantan Sekretaris Umum DPP FPI, belakangan ini juga muncul kembali namanya hingga menjadi trending topik khususnya di media sosial Twitter, sejak awal februari 2021 yang lalu.

Siapakah sosok Munarman ini sebenarnya? Sehingga memekakan kuping dimasyarakat dan dibuat bingung karena sangkin heboh dan viralnya nama tersebut dalam berbagai media masa dalam menyorotinya sepak terjangnya.

Munarman adalah mantan dari pejabat sebuah Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) juga mantan pejabat FPI bagian Sekretaris umum FPI.

Sehubungan dengan jabatan publik tersebut, maka wajar jika kini Asfinawati yang giliran sekarang sebagai ketua YLBHI memprotes keras pada Pemerintah untuk menertibkan Buzzer Pemerintah.

Mengenai Buzzer sendiri sudah pernah saya bahas ditopik lainnya. Menurutku dugaan sebagai adanya buzzer tersebut hanyalah mengada-ada karena belum tentu setiap pendukung pemerintah adalah Buzzer sebagaimana pernyataan tersebut yang merupakan fenomena mengada-ada saja. Sedang para kadrun sendiri ogah disebut Buzzer, ogah dikritik dan ogah disalahkan. Padahal kenyataannya jelas bahwa buzzer kadrun lebih ganas dan membahayakan.

Munarman, tentu paham betul apa itu Buzzer. Bahkan kritikan Munarman pada Pemerintah sudah berapa banyak yang tidak terhitung. Sebagaimana ia sering kritik pemerintah dengan tajamnya yakni sebagai kriminalisasi Ulama, rezim PKI, Antek China dan lain sebagainya.

Kritik pejabat publik yang dilontarkan oleh Munarman terhadap pemerintah sudah banyak tersebar dimedia-media maenstrem. Seperti Tvone, inewstv, sctv dan lain sebagainya. Belum lagi ditambah media masa elektronik seperti tempo, detik.com, cnn dan lain sebagainya.

Munarman, kini belakangan dipersoalkan oleh publik terkait pernyataannya yang mewakili dalam baiat Daulatul Islam dibawah kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi seorang pentolan ISIS di Makassar pada tahun 2015 yang lalu.

Jamaah Ansharut Daulah (JAD) merupakan sebuah jaringan teroris setara dengan ISIS yang berasal dari Sulawesi Utara. Dari sinilah nama Munarman menjadi trending dimedia sosial.

2). Munarman Tidak Akui Video Baiat ISIS

Akhir-akhir ini semakin viralnya video pembaitan ISIS sebab diketahui ada 100 lebih anggot FPI perwakilan dari Munarman. Tanyangan video tersebut nampak seorang yang diduga Munarman sedang membaiat para anggota lainnya.

Namun ironisnya ketika video viral dan ketangkap basah, Munarman ngeles dan tidak sama sekali mengakui bahwa dalam video tersebut ada gambar penampakan dirinya. Publik pun geram dan marah, sehingga timbul pertanyaan dari publik "Kapan Polisi Menangkap Munarman".

Kritik pejabat publik seperti Munarman sudah jelas konkret dan real kepada siapa bidikannya ditujukan. Tiada lain adalah pemerintahan yang di pimpin oleh seorang Presiden Joko Widodo.

Sehingga, setelah melalui pengkajian mendalam serta penuh konsekuensi penuh, maka pada akhirnya ormas FPI dibubarkan karena jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila dan Bhinneka Tunggal ika di Negara yang kita cintai ini.

Ormas FPI ini dibubarkan sebagaimana bukti-bukti dalam video yang disampaikan oleh ketua umum FPI yakni Habib Riziq dalam ceramahnya membela dan mendukung penuh gerakan ISIS.

Meskipun Munarman satu tujuan dengan Habib Riziq sebagai pentolan utama yang mendukung ISIS, Namun hingga kini Polisi masih mendalami untuk investigasi lebih lanjut terkait baiat ISIS tersebut.

Sehingga dengan ngelesnya munarman pada video pembaiatan tersebut tentu punya maksud tertentu. Jurus bohong ini biasa dikenal dengan "mana ada maling ngaku" demi menghindari dari penangkapan dirinya pada polisi. Begitulah permainan drama Munarman.

"Saya mau katakan saya tidak kenal sama narapidana tersebut yang kedua dia sendiri mengatakan bahwa tahun 2005 karena kami ini melakukan aktifitas yang keras dikenal sebagai organisasi keras, kemudian kami mendapatkan peringatan, kan ada kata-kata seperti itu" ujar munarman sumber: detik.com.

Seperti itulah alasan Munarman soal bantahan dalam video baiat ISIS. Lalu mengapa Munarman mengelak dari tuduhan video pembaiatan ISIS? Jawabannya sederhana saja kok, Karena dirinya masih pikir-pikir sebagaimana Almarhum Ustadz Maaher yang mengatakan "jika saya ditahan anak istri saya mau makan apa dong? tolong polisi jangan penjara saya". Begitu kura-kura.

Siapa sih orangnya yang tidak ingin bebas dari hukum? Semua wong waras pasti mendambakan kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan. Sehingga dengan sadar hukum wong waras tersebut patuh tidak macam-macam pada pemerintah.

3). Mari Dukung Pemerintah Membasmi Radikalisme Di Bumi NUsantara

Sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang manut terhadap hukum dan taat terhadap UUD 45 pasti punya komitmen penuh bahwa Indonesia adalah Negara kuat dalam soal hukum.

Namun yang terjadi tidaklah demikian, justru bagi kelompok intoleran, Negara ini disebut sebagai Thogut dan mereka ingin mengganti dengan sistem syariah atau hukum yang dibuat oleh aturan manusia itu sendiri yakni menegakan syariat Islam ala minhajul nubbuwah atau yang kita kenal dengan khilafah.

Hal ini tentu sangat bertentangan dengan keputusan bersama oleh para pendiri bangsa bahwa Indonesia adalah Negara Darul mistaq atau negara kesepakatan. Indonesia milik bersama yang majemuk dan berkita-kita namun tetap dalam koridor persaudaraan didalam berbangsa.

Sehingga siapapun ormasnya, siapapun orangnya yang coba-coba ingin mendirikan Negara didalam Negara wajib untuk kita lawan. Sebagaimana pernyataan dari KH. Aqil Siroj bahwa sudah waktunya kaum generasi muda berjihad dimedsos dengan semampunya untuk menangkal dari berbagai isu.

Mari bersama Pemerintah TNI dan Polri kita wujudkan Negara yang baldatun thoyibatun warobun ghofur gemah ripah loh jinawi toto titi tentrem untuk semua masyarakat Indonesia di Nusantara.

Bersatu padu dalam jalinan persaudaraan yang kuat. Hindari konflik yang tidak penting serta hati-hati terhadap propaganda pemecah belah bangsa. Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita Indonesia. Satukan tekad untuk membangun Indonesia agar lebih Maju.

Tetap semangat dalam mendukung TNI dan Polri berserta pemerintah untuk melawan kaum Intoleran, radikalisme, rasialisme, dan terorisme.  Salam..

Sumber referensi berita: 1). tempo.com

2). Detik.com 3). Detik.com

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun