Lalu, apakah rela jika Indonesia dijadikan sebagai ladang pendoktrinan ISIS untuk membelot, membangkang dan memberontak terhadap Pemerintahan yang Sah sebagaimana pimpinan senior ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi tersebut?.
Mengapa belum juga menjadi i'tibar (pelajaran) oleh kaum muslimin muslimat Indonesia melihat fakta yang terjadi di Timur Tengah sana. Negara yang dulu makmur sejahtera kaya raya akan potensi SDM nya, kini luluh lantak akibat terorisme dari gerobolan ISIS.
Sebagaimana pada beberapa bulan lalu Ulama Sunni Mufti Damaskus yang terkenal moderat Syeikh Adnan Al-Afyouni Saudara Karib Habib Luthfi meninggal lantaran mobil yang ditumpanginya meledak akibat dibom para gerombolan ISIS teroris tersebut.Â
Hal ini terjadi hanya karena Ulama tersebut pro terhadap pemerintah dan anti terhadap Radikalisme pun menjadi sasaran gerombolan tersebut. Alhasil, kini Negaranya rusak luluh lantak seperti Suriah, Yaman, Iraq dan Negara Islam lainnya akibat lengahnya Pemerintah yang tidak tegas dengan ISIS tersebut.
1). Munarman Berbait Pada ISIS
Siapa yang tidak kenal dengan Munarman? Ya, Ia adalah seorang mantan Sekretaris Umum DPP FPI, belakangan ini juga muncul kembali namanya hingga menjadi trending topik khususnya di media sosial Twitter, sejak awal februari 2021 yang lalu.
Siapakah sosok Munarman ini sebenarnya? Sehingga memekakan kuping dimasyarakat dan dibuat bingung karena sangkin heboh dan viralnya nama tersebut dalam berbagai media masa dalam menyorotinya sepak terjangnya.
Munarman adalah mantan dari pejabat sebuah Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) juga mantan pejabat FPI bagian Sekretaris umum FPI.
Sehubungan dengan jabatan publik tersebut, maka wajar jika kini Asfinawati yang giliran sekarang sebagai ketua YLBHI memprotes keras pada Pemerintah untuk menertibkan Buzzer Pemerintah.
Mengenai Buzzer sendiri sudah pernah saya bahas ditopik lainnya. Menurutku dugaan sebagai adanya buzzer tersebut hanyalah mengada-ada karena belum tentu setiap pendukung pemerintah adalah Buzzer sebagaimana pernyataan tersebut yang merupakan fenomena mengada-ada saja. Sedang para kadrun sendiri ogah disebut Buzzer, ogah dikritik dan ogah disalahkan. Padahal kenyataannya jelas bahwa buzzer kadrun lebih ganas dan membahayakan.
Munarman, tentu paham betul apa itu Buzzer. Bahkan kritikan Munarman pada Pemerintah sudah berapa banyak yang tidak terhitung. Sebagaimana ia sering kritik pemerintah dengan tajamnya yakni sebagai kriminalisasi Ulama, rezim PKI, Antek China dan lain sebagainya.
Kritik pejabat publik yang dilontarkan oleh Munarman terhadap pemerintah sudah banyak tersebar dimedia-media maenstrem. Seperti Tvone, inewstv, sctv dan lain sebagainya. Belum lagi ditambah media masa elektronik seperti tempo, detik.com, cnn dan lain sebagainya.