Penasehat Partai Demokrat menyebut Biden terpanggil untuk mengikuti pilpres ini sebab tidak tahan dengan gaya donal trump yang memerintah.
Walau ia punya usia sudah tua 78 tahun serta telah seabad berkecimpung didunia politik termasuk dua periode menjadi wakil presiden.Â
Akan tetapi agesifitas trump hanya bisa dibendung oleh tokoh sekelas dirinya. Oleh karena itu biden tampil dengan memilih seorang perempuan sebagai running mate.
Dalam perjalanan kepemerintahan mereka, saya menduga Biden akan memberi lebih banyak peluang pada wakilnya.Â
Kamala lebih berperan aktif bukan hanya sebagai ban serep sesuai konstitusi namun sebagaimana tradisi lama dalam pemberian pidato kemenangan boleh dipandang sebagai isyarat beberapa kunjungan negara semua akan diserahkan kepada Kamala Harris.
Dilihat dari gestur tubuhnya, kamala harris kita boleh menilai bahwa Joseph Biden akan berperan pula sebagai pengawal atau pengantar bagi Kamala-Harris untuk kursi nomor satu pada 2024.
Disisi lain Donald Trump terus mengumbar lunaticity dengan ngambek dan tidak mau menyampaikan ucapan selamat kepada lawan tandingnya.
Bahkan trump menuding serta menggugat penghitungan suara tanpa dasar. Membuat tokoh-tokoh republik dan pengacara utamanya Bens Ginsberg.
Mereka merasa malu kepada publik. Integritas pemilu amerika terlalu mapan untuk diusik dengan tuduhan mentah semacam itu yang juga dapat melukai martabat bagi ribuan relawan yang bekerja keras untuk mencapai dari pada integritas tersebut.
Terpilihnya Biden-Harris Sebagai Presiden Amerika Ke-46 membuat Donald trump marah dan ngambek serta menegaskan tidak akan memberi pidato pengakuan Joe. Hal ini yang membuat menantu kesayangannya harus membujuk lebih keras agar dapat bersikap normal dan berjiwa ksatria pada trump.
Berakhirnya trump tidak berarti dapat mengubah politik amerika dengan segera. Sistem bernegara semapan Amerika tidak akan mungkin berubah drastis hanya karena pemilu 4 tahunÂ