Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Terpilihnya Biden-Harris sebagai Presiden Amerika ke-46

9 November 2020   19:19 Diperbarui: 9 November 2020   19:32 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi memberi ucapan kepada Joe Biden dan Berharap dapat memperkuat hubungan Amerika-Indonesia /twitter.com/jokowi diolah: samhudibae

Pemilu AS udah selesai, Joseph Biden memilih Kamala Harris sebagai wakil calon Preiden ke-46 dengan pasangan Biden/Harris telah menang dalam kontes pemilihan presiden Amerika Serikat.

Hari ini keyakinan saya akan menangnya Joe Biden sudah terbukti. Ditambah pula hasil vote yang menjadikan pasangan tersebut sebagai peraih vote popular terbesar di Amerika Serikat.

Sebagai wakil presiden, Kamala Harris bukan hanya sebagai wanita pertama yang menjadi running mate dalam pilpres Amerika.

Pada sebelumnya juga ada wanita Amerika Geraldine Feraro juga Farah Palin yang keluguannya memunculkan banyak kekocakan dimuka umum.

Akan tetapi kita sekarang telah melihat bahwa Kamala Harrislah wanita pertama yang menjadi wakil presiden Amerika.

Kamala Harris juga keturunan Jamarican pertama yang menjadi wakil presiden. Ayahnya Donald Harris juga seoarang Jamaika serta Profesor Ekonomi di Universitas StandFord.

Orang-orang sebagian menyebutnya sebagai wakil presiden pertama Asia-Amerika sebab Ibunya Shyamala Gopalan yakni seorang pakar Geomedis dari India.

Seluruh kepertamaan tersebut telah melanggar konvensi yaitu munculnya wakil presiden yang juga turut berpidato dalam kemenangan setelah dipastikan pasangan Biden-Harris menang dalam kontes yang menegangkan tersebut.

Sesuai ekpestasi kualitas video pidato Harris sebagai seorang yuridis yang tangguh maka berisi pidato yang cemerlang tentang kearifan dan inspirasi.

Watak dasar Amerika telah dikembalikan lagi oleh pasangan Biden-Harris sebagai melting pot serta pluralitas yang semakin kaya dengan keluarnya warga yang kian banyak non kulit putih yang cerdas diberbagai bidang.

Bukti nyata dari sosiologi inilah yang kerap di abaikan oleh kebijakan. Terutama oleh perilaku personal Donald Trump seorang yang akan di catat sebagai seorang presiden yang terburuk di AS yang mempunyai program utama adalah memecah belah bukan dipersatukan.

Memikatnya tampilan Kamala Harris yang mampu dan paham proporsi. Dengan gestur serta suara rileks yang sengaja dibuat lambat mengungkap dari pada pernyataan-pernyataan inspiratif.

Tidak hanya tergelincir menjadi slogan dan puisi yang indah serta dapat dihayati oleh semua pendengarnya.

Kamala Harris berterima kasih kepada para pemilihnya karena telah memilih Joe. Harris tak berkata mereka memilih joe biden dan dirinya atau biden-harris.

Kamala tahu bahwa posisinya dipanggung tersebut hanyalah sekadar pinjaman milik sepenuhnya Joe Biden.

Oleh kebesaran hati seniornya itulah ia dapat tampil dipanggung terpenting dalam pidato. Harris pun berulang kali memuji kepada sang presiden terpilih.

Harris seakan menjelaskan pernyataan joe biden yang punya tekad mengakhiri "the grim era of demonization". Suatu masa pencercaan yang banyak diobral oleh pendahulunya.

"...kita ingin memajukan kesetaraan, harapan, sains dan kedilan untuk semua.." ujarnya.

Bahkan ia memuji bangsa kulit hitam, exit polls menyebut 91 % mereka memilih pasangan joe biden dan kamala harris.

Bangsa kulit hiyam diremehkan katanya. Akan tetapi sesungguhnya sesungguhnya mereka merupakan tulang punggung bagi demokrasi Amerika Serikat.

Ia mengajak mereka untuk menghadapi hari baru tanpa terbebani oleh apa yang telah terjadi. Ia juga mampu menyampaikan simpati, empati dengan elegan tanpa menjadi sentimental.

Ia menekankan bahwa pada akhirnya yang terpenting adalah optimisme yang sehat bukan pesimisme yang murung.

Penasehat Partai Demokrat menyebut Biden terpanggil untuk mengikuti pilpres ini sebab tidak tahan dengan gaya donal trump yang memerintah.

Walau ia punya usia sudah tua 78 tahun serta telah seabad berkecimpung didunia politik termasuk dua periode menjadi wakil presiden. 

Akan tetapi agesifitas trump hanya bisa dibendung oleh tokoh sekelas dirinya. Oleh karena itu biden tampil dengan memilih seorang perempuan sebagai running mate.

Dalam perjalanan kepemerintahan mereka, saya menduga Biden akan memberi lebih banyak peluang pada wakilnya. 

Kamala lebih berperan aktif bukan hanya sebagai ban serep sesuai konstitusi namun sebagaimana tradisi lama dalam pemberian pidato kemenangan boleh dipandang sebagai isyarat beberapa kunjungan negara semua akan diserahkan kepada Kamala Harris.

Dilihat dari gestur tubuhnya, kamala harris kita boleh menilai bahwa Joseph Biden akan berperan pula sebagai pengawal atau pengantar bagi Kamala-Harris untuk kursi nomor satu pada 2024.

Disisi lain Donald Trump terus mengumbar lunaticity dengan ngambek dan tidak mau menyampaikan ucapan selamat kepada lawan tandingnya.

Bahkan trump menuding serta menggugat penghitungan suara tanpa dasar. Membuat tokoh-tokoh republik dan pengacara utamanya Bens Ginsberg.

Mereka merasa malu kepada publik. Integritas pemilu amerika terlalu mapan untuk diusik dengan tuduhan mentah semacam itu yang juga dapat melukai martabat bagi ribuan relawan yang bekerja keras untuk mencapai dari pada integritas tersebut.

Terpilihnya Biden-Harris Sebagai Presiden Amerika Ke-46 membuat Donald trump marah dan ngambek serta menegaskan tidak akan memberi pidato pengakuan Joe. Hal ini yang membuat menantu kesayangannya harus membujuk lebih keras agar dapat bersikap normal dan berjiwa ksatria pada trump.

Berakhirnya trump tidak berarti dapat mengubah politik amerika dengan segera. Sistem bernegara semapan Amerika tidak akan mungkin berubah drastis hanya karena pemilu 4 tahun 

Juga ditambah lagi komposisi kongres yang juga menguntungkan partai presiden terpilih. Donald trump adalah pecundang yang meraih suara terbanyak dalam sejarah amerika. Jadi pengangut trumpisme masih banyak yang berkeliaran.

Setidaknya kehadiran negara-negarawan seperti Biden dan Haris dapat memunculkan aura dan suasana sosial yang lebih rekonsiliatif.

Sesudah dirobek dengan keras oleh pendahulunya dengan simbolisme yang harfiah tembok pemisah diperbatasan meksiko.

Saya sebagai warga negara Indonesia hanya bisa berharap adanya perubahan-perubahan domestik lebih-lebih dapat melanskap kearah global.

Dapat membuat hubungan antar negara menjadi lebih beradab. Suka tidak suka faktanya Amerika adalah faktor utama dalam sistem global hari ini.

Maka siapa pun presiden dan wakil presidennya akan serta merta turut menentukan arah wajah planet pada umat manusia dimana pun berada.

Semoga hubungan Amerika Indonesia jauh lebih baik lagi dalam hal kerja sama hubungan diplomatik dari dari kedua Negara tersebut.

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC-26) Jawa Tengah-Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun