Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Terpilihnya Biden-Harris sebagai Presiden Amerika ke-46

9 November 2020   19:19 Diperbarui: 9 November 2020   19:32 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penasehat Partai Demokrat menyebut Biden terpanggil untuk mengikuti pilpres ini sebab tidak tahan dengan gaya donal trump yang memerintah.

Walau ia punya usia sudah tua 78 tahun serta telah seabad berkecimpung didunia politik termasuk dua periode menjadi wakil presiden. 

Akan tetapi agesifitas trump hanya bisa dibendung oleh tokoh sekelas dirinya. Oleh karena itu biden tampil dengan memilih seorang perempuan sebagai running mate.

Dalam perjalanan kepemerintahan mereka, saya menduga Biden akan memberi lebih banyak peluang pada wakilnya. 

Kamala lebih berperan aktif bukan hanya sebagai ban serep sesuai konstitusi namun sebagaimana tradisi lama dalam pemberian pidato kemenangan boleh dipandang sebagai isyarat beberapa kunjungan negara semua akan diserahkan kepada Kamala Harris.

Dilihat dari gestur tubuhnya, kamala harris kita boleh menilai bahwa Joseph Biden akan berperan pula sebagai pengawal atau pengantar bagi Kamala-Harris untuk kursi nomor satu pada 2024.

Disisi lain Donald Trump terus mengumbar lunaticity dengan ngambek dan tidak mau menyampaikan ucapan selamat kepada lawan tandingnya.

Bahkan trump menuding serta menggugat penghitungan suara tanpa dasar. Membuat tokoh-tokoh republik dan pengacara utamanya Bens Ginsberg.

Mereka merasa malu kepada publik. Integritas pemilu amerika terlalu mapan untuk diusik dengan tuduhan mentah semacam itu yang juga dapat melukai martabat bagi ribuan relawan yang bekerja keras untuk mencapai dari pada integritas tersebut.

Terpilihnya Biden-Harris Sebagai Presiden Amerika Ke-46 membuat Donald trump marah dan ngambek serta menegaskan tidak akan memberi pidato pengakuan Joe. Hal ini yang membuat menantu kesayangannya harus membujuk lebih keras agar dapat bersikap normal dan berjiwa ksatria pada trump.

Berakhirnya trump tidak berarti dapat mengubah politik amerika dengan segera. Sistem bernegara semapan Amerika tidak akan mungkin berubah drastis hanya karena pemilu 4 tahun 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun