Mohon tunggu...
Samar Rumuar
Samar Rumuar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Tujuan dan Dampak Korupsi

10 Juli 2023   06:50 Diperbarui: 10 Juli 2023   06:50 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

2.3.b. Bias Sentrisme-Negara

Bias sentrisme-negara biasanya terungkap dalam penyamaan arti pub- lik (public) dengan tata kelembagaan negara (the state) dan pemerintah (government). Korupsi dipahami sebagai gejala dan perbuatan menyele- wengkan perbedaan ranah publik pemerintahan dan ranah privat. Am- billah contoh definisi korupsi menurut Bank Dunia: "Penyalahgunaan jabatan publik bagi keuntungan pribadi".54 Istilah 'jabatan publik' da- lam definisi ringkas itu memang tidak dengan sendirinya berarti ja- batan negara atau pemerintahan. Dalam kaitannya dengan masalah korupsi, sumber bias terletak dalam arah memahami jabatan publik se- bagai otoritas yang melekat pada kelembagaan negara atau pemerintah dan para pemangkunya, yaitu pejabat dan pegawai negara/pemerintah.

Dengan membuat arti publik sama dan sebangun dengan negara dan pemerintah, dan dengan mendefinisikan korupsi sebagai penyeleweng- an jabatan publik bagi kepentingan privat, korupsi dipahami terutama sebagai penyelewengan otoritas negara oleh para pejabat/pegawai pe- merintah. Apabila didorong ke implikasi terjauh, bias sentrisme-negara ini bermuara pada posisi yang ditulis ekonom mazhab libertarian Gary Becker: "Jika kita hapus negara, kita hapus juga korupsi".55

Di situ segera terlihat keganjilan. Ambillah con

toh. Seorang kiper tim sepak bola liga utama menerima suap dari petaruh untuk membuat kesebelasannya kalah dalam pertandingan kompetisi liga. Baik kiper

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun