2.3.b. Bias Sentrisme-Negara
Bias sentrisme-negara biasanya terungkap dalam penyamaan arti pub- lik (public) dengan tata kelembagaan negara (the state) dan pemerintah (government). Korupsi dipahami sebagai gejala dan perbuatan menyele- wengkan perbedaan ranah publik pemerintahan dan ranah privat. Am- billah contoh definisi korupsi menurut Bank Dunia: "Penyalahgunaan jabatan publik bagi keuntungan pribadi".54 Istilah 'jabatan publik' da- lam definisi ringkas itu memang tidak dengan sendirinya berarti ja- batan negara atau pemerintahan. Dalam kaitannya dengan masalah korupsi, sumber bias terletak dalam arah memahami jabatan publik se- bagai otoritas yang melekat pada kelembagaan negara atau pemerintah dan para pemangkunya, yaitu pejabat dan pegawai negara/pemerintah.
Dengan membuat arti publik sama dan sebangun dengan negara dan pemerintah, dan dengan mendefinisikan korupsi sebagai penyeleweng- an jabatan publik bagi kepentingan privat, korupsi dipahami terutama sebagai penyelewengan otoritas negara oleh para pejabat/pegawai pe- merintah. Apabila didorong ke implikasi terjauh, bias sentrisme-negara ini bermuara pada posisi yang ditulis ekonom mazhab libertarian Gary Becker: "Jika kita hapus negara, kita hapus juga korupsi".55
Di situ segera terlihat keganjilan. Ambillah con
toh. Seorang kiper tim sepak bola liga utama menerima suap dari petaruh untuk membuat kesebelasannya kalah dalam pertandingan kompetisi liga. Baik kiper
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H