Mohon tunggu...
Salsadilla Hamida
Salsadilla Hamida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis universitas mercu buana - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

"hidup merupakan suatu perjalanan. bukan hanya sebuah masalah yang harus diselesaikan" Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Nim : 43221010133

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Sadulur Papat Limo Pancer sebagai Kearifan Lokal Indonesia

26 Oktober 2022   23:33 Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:34 3007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Dosen Pengampu: Apollo, Prof.Dr, M.Si.Ak

"Memahami sadulur papat limo pancer sebagai kearifan lokal Indonesia"

Negara Indonesia merupakan suatu negara yang tercipta dari banyaknya perbedaan yang ada, seperti agama, suku bangsa, bahasa daerah dan adat istiadat. Beberapa suku yang terkenal di Indonesia yaitu suku jawa, sunda, bugis, batak, dayak, dan masih banyak lagi. Selain itu dari tiap suku yang ada maka memiliki kebiasaan, kepercayaan juga budaya yang berbeda. Hal ini di pengaruhi oleh letak geografis suku tersebut, serta tak lepas dari kepercayaan para leluhur terdahulu dan biasanya budaya tersebut tidak terlepas dari hal hal yang mistis atau sulit di pahami secara akal logika manusia. 

Salah satu budaya yang dapat kita jadikan contoh yaitu kepercayaan tentang "sedulur papat lima pancer" yang ada di suku jawa dan dipercayai oleh masyarakat disana. Untuk masyarakat luar jawa mungkin masih ada yang belum paham atau bahkan baru pertama kali mendengar tentang kepercayaan ini, maka dari itu dalam artikel kali ini akan dibahas tentang "Sadulur papat lima pancer".

Apa arti dari "Sadulur Papat Limo Pancer"?

Meskipun "Sedulur papat Limo Pancer" merupakan suatu istilah yang lahir dalam kepercayaan masyarakat jawa, tetapi sebenarnya konsep ini mirip juga seperti kepercayaan lain yang ada di Nusantara seperti Khodam, Pendamping atau Penjaga dari kalangan makhluk astral untuk manusia. Secara bahasa, arti Sadulur papat limo pancer  yaitu empat saudara dan yang ke lima merupakan pusatnya. Sementara itu menurut kepercayaan masyarakat jawa, "Sadulur Papat Limo Pancer" merupakan suatu istilah yang artinya yaitu suatu satu kesatuan dari wujud manusia yang saat itu lahir ke bumi. Dari istilah ini menggambarkan bahwa saat manusia lahir, maka lahir juga empat saudaranya ke dunia ini.

Menurut kitab primbon jawa, sedulur papat lima pancer merupakan teman gaib yang selalu menemani manusia, mulai dari dalam kandungan hingga manusia lahir dan meninggal dunia. Sedulur papat limo pancer ini juga dipercaya ikut serta dalam kehidupan manusia dan melindugi manusia dari marabahaya. Masyarakat jawa mengenal istilah sedulur papat limo pancer sebagai gambaran ketika manusia lahir, maka lahir juga lah empat saudara manusia tersebut. Maksud dari sedulur papat limo pancer ini adalah empat saudara dan lima sebagai pusatnya. Dalam kitab primbon Atassadhur Adammakna bab 5, terdapat tembangan kidung marmati. Kidung tersebut berbunyi:

Ana kidung ing kadang marmati, mong tuwuh ing kawasanira, nganakaken saciptane

Kakang kawah punika, kang rumeksa sarira-mami, anekakaken sedya ing kawasanipun

Adi ari-ari ika amayungi laku ing kawasaneki ngenakaken pangarah

Punang getih ing rahina wengi, ngerewangi ulah kang kawasa andadekaken karsane

Puser kawasanipun nguyu-uyu sabawa-mami anuruti panedha kawasanireku

Sangkep kadang ingsun papat, kalimane pancer wus dadi sawiji tunggal awujud ingwang

Mangkya kadang-ingsun kang umijil saking marga hina pareng samya

Sadinane amor enggone kalawaj kadang-ingsun ingkang ora umidjil saking marga hina punika

Kumpule lan ingsun dadi makdum-ssrpin sira wewayangan ing zat reke dadya kanthi saparan datan pisah

Kidung marmati berisi lirik nyanyian (tembangan) tentang empat saudara kita yang merawat kita dengan hati-hati dan ikut memelihara kita berdasarkan kekuasaan yang di berikan-Nya dalam proses penciptaan manusia. Dalam kidung tersebut dijelaskan, air ketuban bertugas menjaga badan manusia yang membantu mendatangkan kehendak dari yang maha kuasa, lalu ada plasenta yang bertugas memayungi perilaku berdasarkan arahan-Nya. Darah menjalankan tugas dari yang kuasa untuk mewujudkan kehendak-Nya. Dan pusar tugasnya memberi perhatian dengan kesungguhan untuk janin memenuhi perintah yang kuasa maka lengkaplah empat saudara itu, yang kelima sebagai pusat juga sudah bersatu menjadi tunggal dalam perwujudan manusia.

Selain itu istilah "Sadulur papat limo pancer" ini juga muncul dari penganut Kejawen yang dimana mereka mempercayai bahwa kepercayaan ini merupakan suatu warisan budaya dari karya Sunan Kalijaga di abad 15-16 Masehi. Menurut kabar yang beredar bahwa istilah ini ditemukan pertama kali pada Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, di bait 41-42.  Didalamnya menjelaskan bahwa manusia lahir bersama empat hal yang mempengaruhi dalam diri manusia dan yang kelimanya merupakan yang menyempurnakannya. Empat hal tersebut yaitu Kakang kawah (ketuban), Adi ari-ari (plasenta), getih (darah), dan puser (tali pusar), lalu yang kelima atau penyempurnaannya yaitu diri manusia itu sendiri. empat hal ini juga dikatakan sebagai penjaga manusia sejak dalam kandungan ibu dan yang menjadi pusat penjagaannya yaitu diri manusia tersebut. 

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Kakang kawah 

Kakang kawah atau biasa disebut juga dengan air ketuban merupakan suatu air atau cairan pelindung pada janin atau manusia yang terdapat dalam rahim ibu. Selain itu air ketuban juga berfungsi untuk membantu manusia lahir ke bumi. Karena air ketuban keluar dahulu sebelum manusia lahir, maka masyarakat jawa menyebutnya sebagai kakang yang artinya yaitu kakak.  Selain itu ketuban janin ini bertugas sebagai pembuat kekuatan bagi si jabang bayi.  Dapat dikatakan bahwa kakang kawah Menjaga badan atas kehendak tuhan.

Adi ari-ari

Adi ari-ari atau biasa disebut juga dengan plasenta yaitu sebuah lapisan yang menempel pada rahim selama janin atau manusia dalam kandungan dan berperan menjaga asupan darah dari ibu ke janin yang melalui tali pusar. Karena plasenta ini keluar setelah manusia lahir, maka dikatakanlah sebagai adi yang artinya adik. Selain itu juga bertugas sebagai penjaga Sukma atau diri sejati manusia. Dapat dikatakan adi ari ari Melindungi tindakan atas kehendak tuhan.

Getih

Getih menurut bahasa Indonesia artinya yaitu darah yang dimana merupakan hal utama yang ada pada ibu juga janin atau manusia. Karena saat manusia dalam rahim ibu darah membawa nutrisi makanan, oksigen dan energi dari ibu ke janin. Selain itu darah juga melindungi  kondisi manusia dari sistem kekebalan tubuh ibu tanpa adanya membran ini janin akan dianggap sebagai benda asing didalam tubuh.  Dapat dikatakan bahwa getih Mewujudkan keinginan atas kehendak tuhan.

Puser

Puser atau tali pusar atau biasa disebut juga tali plasenta merupakan suatu saluran atau tali yang menghubungkan antara ibu dengan sang janin yang sebagaimana berfungsi untuk menyalurkan sari makanan juga darah dari sang ibu kepada janin dalam lahir. Hal ini menunjukan bahwa tali pusar menjaga keberlangsungan hidup janin atau manusia didalam rahim sang ibu. Dapat dikatakan bawah puser Menuruti Permintaan atas manusia.
Pancer

Pancer di artikan sebagai tubuh wadah atau diri manusia tersebut. Hal kelima ini merupakan pusat kehidupan utama saat manusia lahir ke bumi. Agar manusia hidup menjadi satu kesatuan yang utuh, maka harus menyesuaikan dan menyelaraskan dari ke lima hal yang ada ini, menurut kepercayaan masyarakat jawa. Setelah telah lengkap empat saudara dan yang kelima sebagai pusatnya. Elemen tersebut berwujud tunggal menjadi diri kita sebagai bentuk karya sang pencipta. Pancer atau pusatnya adalah diri kita sendiri. Oleh karena itu, dalam budaya jawa orang tua harus berdoa kepada yang maha kuasa saat bayi yang masih dalam kandungan, agar setelah lahir menjadi manusia yang dapat menjadi insan kamil. 

Selain itu Tuhan juga menciptakan empat penjaga dalam diri manusia yaitu :

  • Pertama yaitu Jawa borolok yang menjaga budi atau kesadaran dan akal sehat sehari-hari manusia
  • Kedua yaitu Moko hollow yang menjaga rasa manusia
  • Ketiga yaitu hoso ropolo yang menjaga pikiran manusia
  • Keempat dan yang terakhir yaitu hodor Allah yang menjaga Sukma atau ruh manusia

Keempat malaikat ini merupakan utusan tuhan yang bertugas untuk menjaga diri manusia, akan tetapi semua malaikat ini berada dalam diri manusia dan bukan merupakan jin yang berasal dari luar diri manusia. Malaikat pertama yaitu jawa borolok atau jobor berada di kulit manusia.  malaikat kedua yaitu moko hollow berada dalam tulang manusia. Lalu malaikat yang ketiga yaitu hoso ropolo berada di nyawa manusia. Dan malaikat yang terakhir yaitu hodor berada dalam daging manusia. 

Setelah manusia lahir kedunia ini sebenarnya manusia telah berpindah alam ke alam ajsam. Tugas dari kakang kawah, adi ari-ari, getih dan puser sudah selesai, akan tetapi pada hakekatnya mereka tidak hilang. Melainkan menjadi satu dalam tubuh manusia. Sadulur papat ini tetap ada dan terlibat dalam kehidupan manusia. Pada fitrahnya manusia itu lahir dalam keadaan fitri (suci), tetapi ketika manusia itu sudah tumbuh berkembang dan mengenal antara manusia satu dengan yang lain yang dimana memiliki kepribadian dan prilaku yang berbeda maka timbulah manusia baik dan manusia buruk. Selama manusia itu selalu tetap pada jalan yang lurus yang dimana melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan sang pencipta dan meninggalkan yang telah dilarang maka manusia dapat menjadi manusia yang sempurna atau insan kamil. 

Sumber : https://www.hadisukirno.co.id/
Sumber : https://www.hadisukirno.co.id/

Di dalam wayang purwa yang juga diciptakan oleh sunan kalijaga serta anggota walisongo lainnya, terdapat sebuah wayang yang dinamakan sebagai wayang gunungan. Dalam wayang gunungan terdapat empat gambar hewan yang melambangkan nafsu manusia yaitu harimau melambangkan nafsu amarah pada diri manusia,lalu banteng melambangkan nafsu supiyah pada diri manusia, selanjutnya monyet melambangkan nafsu aluwamah dalam diri manusia dan yang terakhir merak melambangkan nafsu mutmainah dari diri manusia. Arti dari masing-masing gambar hewan tersebut yaitu:

1. Gambar Harimau

Harimau melambangkan nafsu yang berupa amarah dalam diri manusia. nafsu amarah merupakan nafsu yang berkaitan dengan kekuasaan, tahta, harga diri dan emosi. Jika seorang manusia tidak dapat mengendalikan nafsu tersebut maka dirinya akan mudah marah, arogan, mau menang sendiri atau egois dan suka menindas orang atau bullying. Selain itu, nafsu ini juga berkaitan erat dengan sifat sombong dan tinggi hati. Namun, apabila nafsu ini dapat dikelola dengan baik dan ditempatkan pada porsi yang tepat, maka nafsu ini akan menjadi prilaku yang benar seperti menjadi sikap berani dalam menegakan keadilan dan melakukan hal yang benar. Pada filosofi Jawa nafsu amarah ini berasal dari api yang tinggal diselatan dan di lambangkan oleh warna merah.

2. Gambar Banteng 

Banteng melambangkan nafsu yang berupa supiyah pada diri manusia. Nafsu supiyah merupakan nafsu yang berkaitan dengan keindahan dan harta benda yang dimiliki oleh manusia. Jika seseorang tidak dapat mengendalikan nafsu ini maka dirinya akan menjadi tamak atau serakah akan harta benda. Namun, apabila nafsu ini dapat dikendalikan dan dikelola dengan baik serta ditempatkan pada porsi yang tepat, maka nafsu ini akan menjadi prilaku yang benar seperti semangat dalam bekerja, dan mencari nafkah yang halal untuk keluarga di rumah. Pada filosofi jawa, nafsu supiyah ini berasal dari udara yang tinggal di timur dan dilambangkan oleh warna kuning

3. Gambar Monyet

Monyet melambangkan nafsu yang berupa nafsu aluwamah.Nafsu aluwamah merupakan nafsu yang berkaitan dengan fisik atau diri manusia, misalnya makanan, minuman, pakaian, syahwat atau hawa nafsu manusia dan kebutuhan dasar manusia lainnya. Jika seseorang tidak dapat mengendalikan nafsu ini maka dirinya akan menjadi pelit atau kikir lalu lambat laun akan hancur dengan sendirinya. Tetapi, apabila nafsu ini dapat dikendalikan dengan baik, dan menempatkannya pada porsi yang tepat, maka nafsu ini akan menjadi prilaku yang benar seperti memiliki sikap ringan tangan dan suka menolong sesama manusia dan sesama makhluk hidup. Pada filosofi jawa, nafsu aluwamah ini berasal dari bumi yang tinggal diutara dan di lambangkan oleh warna hitam.

4. Gambar Merak

Merak melambangkan nafsu yang berupa nafsu mutmainah. Nafsu mutmainah merupakan nafsu yang berkaitan dengan keinginan untuk melakukan perbuatan baik seperti melakukan hal yang diperintah oleh tuhan atau hal iannya. Jika seseorang tidak dapat mengendalikan nafsu ini maka tindakannya yang awalnya benar akan menjadi salah, misalnya seorang manusia melakukan ibadah atau perintah tuhan seperti puasa, solat lima waktu dimasjid dan bersedekah semata mata bukan karena sang pencipta melainkan karena ingin dipuji oleh orang lain dan disebut sebagai orang paling taat pada tuhan. Tetapi apabila nafsu ini dapat dikelola juga dikendalikan dengan baik dan dapat menempatkannya pada porsi yang tepat, maka nafsu ini akan menjadi prilaku yang benar seperti taat kepada tiap perintah tuhan, mengamalkan ajaran baik juga berdakwah serta mengingatkan umat muslim lain untuk menjaga ibadahnya. nafsu ini harus dapat dijaga dan dipertahankan dalam hidup agar kehidupan ini selalu mendapat rahmat juga keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa. Pada filosofi jwa, nafsu mutmainah berasal dari air yang tinggal di barat dan dilambangkan oleh warna putih. 

Mengapa kita harus memahami "Sadulur papat limo pancer"?

Ada beberapa alasan kita harus memahami tentang sadulur papat limo pancer, yang pertama yaitu agar kita sebagai manusia mengetahui dan memahami dari mana kita berasal dan bagaimana kita dapat tercipta didunia ini. Setiap manusia yang lahir kedunia ini memerlukan proses yang panjang nan sulit tetapi semua itu dapat dilalui karena kehendak Sang pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Manusia lahir bukan hanya dirinya saja melainkan bersama empat saudaranya yang dimana tugasnya itu harus melindungi manusia agar tidak terdapat dalam marabahaya. Adapun alasan lain kita harus memahami sadulur papat limo pancer yaitu agar kita dapat mengatur berbagai nafsu yang terdapat dalam diri kita. Setiap nafsu yang ada dalam diri manusia merupakan anugerah dari tuhan dan hal yang perlu disyukuri juga dijaga. Apabila nafsu tersebut tidak dapat dikendalikan dengan baik oleh manusia maka manusia itu akan mengalami kehancuran pada dirinya, sebaliknya Apabila nafsu tersebut dapat dikendalikan dengan baik maka manusia tersebut akan mendapat rahmat serta keberkahan dalam hidupnya. Selain Itu hal lain yang mengharuskan untuk kita dapat memahami sadulur papat limo pancer yaitu agar kita selalu ingat dan berbakti kepada kedua orang tua kita yang selalu merawat serta menjaga kita dengan kasih sayang dengan caranya masing masing. Dan apabila manusia mengalami kesulitan dalam hidupnya maka seharusnya manusia tersebut meminta doa restu kepada sang ibu serta kepada ke empat saudaranya yang senantiasa menjaganya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun