Mohon tunggu...
Salsadilla Hamida
Salsadilla Hamida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis universitas mercu buana - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

"hidup merupakan suatu perjalanan. bukan hanya sebuah masalah yang harus diselesaikan" Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Nim : 43221010133

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Sadulur Papat Limo Pancer sebagai Kearifan Lokal Indonesia

26 Oktober 2022   23:33 Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:34 3007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

Punang getih ing rahina wengi, ngerewangi ulah kang kawasa andadekaken karsane

Puser kawasanipun nguyu-uyu sabawa-mami anuruti panedha kawasanireku

Sangkep kadang ingsun papat, kalimane pancer wus dadi sawiji tunggal awujud ingwang

Mangkya kadang-ingsun kang umijil saking marga hina pareng samya

Sadinane amor enggone kalawaj kadang-ingsun ingkang ora umidjil saking marga hina punika

Kumpule lan ingsun dadi makdum-ssrpin sira wewayangan ing zat reke dadya kanthi saparan datan pisah

Kidung marmati berisi lirik nyanyian (tembangan) tentang empat saudara kita yang merawat kita dengan hati-hati dan ikut memelihara kita berdasarkan kekuasaan yang di berikan-Nya dalam proses penciptaan manusia. Dalam kidung tersebut dijelaskan, air ketuban bertugas menjaga badan manusia yang membantu mendatangkan kehendak dari yang maha kuasa, lalu ada plasenta yang bertugas memayungi perilaku berdasarkan arahan-Nya. Darah menjalankan tugas dari yang kuasa untuk mewujudkan kehendak-Nya. Dan pusar tugasnya memberi perhatian dengan kesungguhan untuk janin memenuhi perintah yang kuasa maka lengkaplah empat saudara itu, yang kelima sebagai pusat juga sudah bersatu menjadi tunggal dalam perwujudan manusia.

Selain itu istilah "Sadulur papat limo pancer" ini juga muncul dari penganut Kejawen yang dimana mereka mempercayai bahwa kepercayaan ini merupakan suatu warisan budaya dari karya Sunan Kalijaga di abad 15-16 Masehi. Menurut kabar yang beredar bahwa istilah ini ditemukan pertama kali pada Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, di bait 41-42.  Didalamnya menjelaskan bahwa manusia lahir bersama empat hal yang mempengaruhi dalam diri manusia dan yang kelimanya merupakan yang menyempurnakannya. Empat hal tersebut yaitu Kakang kawah (ketuban), Adi ari-ari (plasenta), getih (darah), dan puser (tali pusar), lalu yang kelima atau penyempurnaannya yaitu diri manusia itu sendiri. empat hal ini juga dikatakan sebagai penjaga manusia sejak dalam kandungan ibu dan yang menjadi pusat penjagaannya yaitu diri manusia tersebut. 

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Kakang kawah 

Kakang kawah atau biasa disebut juga dengan air ketuban merupakan suatu air atau cairan pelindung pada janin atau manusia yang terdapat dalam rahim ibu. Selain itu air ketuban juga berfungsi untuk membantu manusia lahir ke bumi. Karena air ketuban keluar dahulu sebelum manusia lahir, maka masyarakat jawa menyebutnya sebagai kakang yang artinya yaitu kakak.  Selain itu ketuban janin ini bertugas sebagai pembuat kekuatan bagi si jabang bayi.  Dapat dikatakan bahwa kakang kawah Menjaga badan atas kehendak tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun