Di dalam wayang purwa yang juga diciptakan oleh sunan kalijaga serta anggota walisongo lainnya, terdapat sebuah wayang yang dinamakan sebagai wayang gunungan. Dalam wayang gunungan terdapat empat gambar hewan yang melambangkan nafsu manusia yaitu harimau melambangkan nafsu amarah pada diri manusia,lalu banteng melambangkan nafsu supiyah pada diri manusia, selanjutnya monyet melambangkan nafsu aluwamah dalam diri manusia dan yang terakhir merak melambangkan nafsu mutmainah dari diri manusia. Arti dari masing-masing gambar hewan tersebut yaitu:
1. Gambar Harimau
Harimau melambangkan nafsu yang berupa amarah dalam diri manusia. nafsu amarah merupakan nafsu yang berkaitan dengan kekuasaan, tahta, harga diri dan emosi. Jika seorang manusia tidak dapat mengendalikan nafsu tersebut maka dirinya akan mudah marah, arogan, mau menang sendiri atau egois dan suka menindas orang atau bullying. Selain itu, nafsu ini juga berkaitan erat dengan sifat sombong dan tinggi hati. Namun, apabila nafsu ini dapat dikelola dengan baik dan ditempatkan pada porsi yang tepat, maka nafsu ini akan menjadi prilaku yang benar seperti menjadi sikap berani dalam menegakan keadilan dan melakukan hal yang benar. Pada filosofi Jawa nafsu amarah ini berasal dari api yang tinggal diselatan dan di lambangkan oleh warna merah.
2. Gambar BantengÂ
Banteng melambangkan nafsu yang berupa supiyah pada diri manusia. Nafsu supiyah merupakan nafsu yang berkaitan dengan keindahan dan harta benda yang dimiliki oleh manusia. Jika seseorang tidak dapat mengendalikan nafsu ini maka dirinya akan menjadi tamak atau serakah akan harta benda. Namun, apabila nafsu ini dapat dikendalikan dan dikelola dengan baik serta ditempatkan pada porsi yang tepat, maka nafsu ini akan menjadi prilaku yang benar seperti semangat dalam bekerja, dan mencari nafkah yang halal untuk keluarga di rumah. Pada filosofi jawa, nafsu supiyah ini berasal dari udara yang tinggal di timur dan dilambangkan oleh warna kuning
3. Gambar Monyet
Monyet melambangkan nafsu yang berupa nafsu aluwamah.Nafsu aluwamah merupakan nafsu yang berkaitan dengan fisik atau diri manusia, misalnya makanan, minuman, pakaian, syahwat atau hawa nafsu manusia dan kebutuhan dasar manusia lainnya. Jika seseorang tidak dapat mengendalikan nafsu ini maka dirinya akan menjadi pelit atau kikir lalu lambat laun akan hancur dengan sendirinya. Tetapi, apabila nafsu ini dapat dikendalikan dengan baik, dan menempatkannya pada porsi yang tepat, maka nafsu ini akan menjadi prilaku yang benar seperti memiliki sikap ringan tangan dan suka menolong sesama manusia dan sesama makhluk hidup. Pada filosofi jawa, nafsu aluwamah ini berasal dari bumi yang tinggal diutara dan di lambangkan oleh warna hitam.
4. Gambar Merak
Merak melambangkan nafsu yang berupa nafsu mutmainah. Nafsu mutmainah merupakan nafsu yang berkaitan dengan keinginan untuk melakukan perbuatan baik seperti melakukan hal yang diperintah oleh tuhan atau hal iannya. Jika seseorang tidak dapat mengendalikan nafsu ini maka tindakannya yang awalnya benar akan menjadi salah, misalnya seorang manusia melakukan ibadah atau perintah tuhan seperti puasa, solat lima waktu dimasjid dan bersedekah semata mata bukan karena sang pencipta melainkan karena ingin dipuji oleh orang lain dan disebut sebagai orang paling taat pada tuhan. Tetapi apabila nafsu ini dapat dikelola juga dikendalikan dengan baik dan dapat menempatkannya pada porsi yang tepat, maka nafsu ini akan menjadi prilaku yang benar seperti taat kepada tiap perintah tuhan, mengamalkan ajaran baik juga berdakwah serta mengingatkan umat muslim lain untuk menjaga ibadahnya. nafsu ini harus dapat dijaga dan dipertahankan dalam hidup agar kehidupan ini selalu mendapat rahmat juga keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa. Pada filosofi jwa, nafsu mutmainah berasal dari air yang tinggal di barat dan dilambangkan oleh warna putih.Â
Mengapa kita harus memahami "Sadulur papat limo pancer"?
Ada beberapa alasan kita harus memahami tentang sadulur papat limo pancer, yang pertama yaitu agar kita sebagai manusia mengetahui dan memahami dari mana kita berasal dan bagaimana kita dapat tercipta didunia ini. Setiap manusia yang lahir kedunia ini memerlukan proses yang panjang nan sulit tetapi semua itu dapat dilalui karena kehendak Sang pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Manusia lahir bukan hanya dirinya saja melainkan bersama empat saudaranya yang dimana tugasnya itu harus melindungi manusia agar tidak terdapat dalam marabahaya. Adapun alasan lain kita harus memahami sadulur papat limo pancer yaitu agar kita dapat mengatur berbagai nafsu yang terdapat dalam diri kita. Setiap nafsu yang ada dalam diri manusia merupakan anugerah dari tuhan dan hal yang perlu disyukuri juga dijaga. Apabila nafsu tersebut tidak dapat dikendalikan dengan baik oleh manusia maka manusia itu akan mengalami kehancuran pada dirinya, sebaliknya Apabila nafsu tersebut dapat dikendalikan dengan baik maka manusia tersebut akan mendapat rahmat serta keberkahan dalam hidupnya. Selain Itu hal lain yang mengharuskan untuk kita dapat memahami sadulur papat limo pancer yaitu agar kita selalu ingat dan berbakti kepada kedua orang tua kita yang selalu merawat serta menjaga kita dengan kasih sayang dengan caranya masing masing. Dan apabila manusia mengalami kesulitan dalam hidupnya maka seharusnya manusia tersebut meminta doa restu kepada sang ibu serta kepada ke empat saudaranya yang senantiasa menjaganya.Â