Santri yang dibekali dengan keterampilan agama kuat serta kemampuan praktis dalam teknologi dan ekonomi akan menjadi generasi muda yang produktif, kreatif, mandiri, dan punya daya saing tinggi.Â
Pesantren dapat menjadi pusat pemberdayaan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi dan mengambil peran aktif dalam mencetak para pemimpin masa depan yang berintegritas dan berakhlak mulia.
Kesimpulan
Diperlukan transformasi dan inovasi dalam perencanaan strategis di dalam lembaga pesantren sebagai syarat mutlak untuk mempersiapkan diri menyambut bonus demografi tahun 2045.Â
Dengan mengembangkan kurikulum yang lebih relevan, meningkatkan akses teknologi, mendorong kewirausahaan, dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, pesantren dapat menjadi lembaga yang tidak hanya melahirkan generasi yang beriman tetapi juga generasi yang siap menghadapi tantangan globalisasi dan era digital.Â
Bonus demografi merupakan momentum emas yang harus dioptimalkan, sementara pesantren berpotensi menjadi salah satu agen perubahan utama dalam proses tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H