Mohon tunggu...
Salsabilla Az Zahra
Salsabilla Az Zahra Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Global Market: Importing, Exporting, and Sourcing

5 Juli 2022   18:54 Diperbarui: 5 Juli 2022   19:12 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahkan tak sedikit perusahaaan baru yang melakukan ekspor mengalami kesuksesan, sehingga penjualan ekspor sampai saat ini masih disukai oleh manajerial. Namun, seiring perusahaan semakin matang dan stabil di pasar global atau saat ada pesaing baru yang memasuki pasar, pemasaran ekspor menjadi penting dan diperlukan. 

Sedangkan dalam pemasaran ekspor yaitu mengembangkan dan mempertimbangkan berbagai pilihan bisnis dalam menentukan kombinasi pasar dan produk paling potensial untuk mencapai tujuan ekspor (Siregar et al., 2021). 

Suatu produk yang ditawarkan di pasar dalam negeri menjadi suatu titik awal yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan untuk memenuhi preferensi pasar sasaran internasional. 

Pemasar ekspor juga harus menetapkan harga yang sesuai dengan strategi pemasaran. Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa pemasaran ekspor menyesuaikan strategi dan modifikasi agar sesuai dengan negara sasaran, seperti fitur yang dibutuhkan dan kegunaan produk. Hal ini juga harus disampaikan dengan baik, melalui brosur dan foto.

Tahapan Kegiatan Ekspor Organisasi

Peran ekspor akhir-akhir ini menjadi semakin penting karena perusahaan di seluruh dunia meningkatkan upaya mereka untuk dapat memasok dan melayani pasar yang diluar batas nasional mereka. Menurut (Djauhari Ahsjar, 2002) Ekspor pada dasarnya adalah proses perkembangan yang dapat dibagi dalam beberapa tahap berikut :

  • Perusahaan tidak mau mengeskpor; Hal ini terjadi karena belum ada permintaan atau pesanan dari negara lain, serta perusahaan masih bersikap apatis dan tidah tahu mengenai peluang ekspor.
  • Perusahaan mulai memenuhi pesanan ekspor yang tidak diminta namun masih belum mengambil semua peluang. Dalam tahap ini dapat disebut dengan penjual ekspor.
  • Perusahaan mengeksplorasi kelayakan ekspor. Perusahaan dapat memasuki tahap ini tanpa melalui tahap 2.
  • Perusahaan mulai mencoba mengekspor ke berbagai pasar untuk testing.
  • Perusahaan adalah eksportir yang sudah memiliki banyak pengalaman di berbagai pasar.
  • Perusahaan mengejar pemasaran yang berfokus pada negara atau wilayah berdasarkan kriteria tertentu.
  • Perusahaan mengevaluasi potensi pasar global sebelum memilih pasar yang menjadi sasaran untuk dimasukkan ke dalam strategi dan rencana pemasarannya.

Perusahaan yang mampu mencapai tahap 7 adalah perusahaan yang matang dan yang menghubungkan sumber daya global dengan peluang global, tahap ini dapat dicapai jika manajemen memiliki visi dan komitmen yang baik.

Kebijakan Nasional yang mengatur Ekspor dan Impor

Negara-negara selama ini telah menggabungkan dua sikap kebijakan yang berlawanan terhadap pergerakan barang yang melewati batas-batas nasional. Di satu sisi, negara secara langsung mendorong ekspor, namun disisi lain mereka juga membatasi arus ekspor. Sehingga dalam hal ini perlu dilihat kebijakan-kebijakan yang mendorong ekspor dan membatasi arus impor.

  • Program Pemerintah yang Mendorong Ekspor

Pemerintah mendorong strategi ekspor untuk mendorong ekonomi negara. Hal ini dapat dilihat dari beberapa negara, seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Tiongkok Raya. Setelah Perang Dunia II, negara-negara tersebut membangun ekonomi yang berbasis ekspor yang sangat kuat. 

Setiap pemerintah yang peduli dengan deficit perdagangan atau pembangunan ekonomi harus fokus pada mendidik perusahaan tentang potensi keuntungan dari ekspor. Pembuat kebijakan juga harus menghilangkan hambatan birokrasi yang menghambat ekspor perusahaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun