Latar belakang
Disorganisasi keluarga adalah suatu kondisi ketika fungsi keluarga tidak dapat berjalan dengan baik akibat terdapat konflik atau masalah di dalam keluarga. Perlu kita ketahui disorganisasi terjadi karena tidak ada kerukunan dalam sebuah keluarga, hal ini disebabkan karena ketidakmampuan salah satu anggota keluarga baik peran seorang ayah atau ibu dalam memenuhi tanggung jawab atau kewajibannya.
Menurut Syamsu Budiyanti dalam buku Analisis Sosial Sebuah Pengantar (2022), yang dimaksud dengan disorganisasi keluarga adalah terjadi perpecahan dalam keluarga. Salah satu bentuk disorganisasi keluarga yang paling terlihat adalah adanya keluarga yang tidak lengkap atau dengan adanya suatu perceraian. Disorganisasi keluarga merupakan istilah yang merujuk pada kondisi tidak harmonis.
Pada dasarnya, disorganisasi ini tidak selalu berujung pada perceraian. Karena ada juga yang lebih memilih untuk menjaga jarak atau menghindar, karena Kondisi inilah yang dapat memunculkan berbagai dampak negatif dalam diri anggota keluarga. Salah satu dampak disorganisasi keluarga adalah timbulnya masalah ekonomi disebabkan karena Kegagalan orangtua dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, yakni bisa menimbulkan permasalahan ekonomi baru, seperti kemiskinan dan tindakan kriminal.
ada tjuga dampak disorganisasi keluarga yang paling utama, yakni: Timbulnya masalah ekonomi Menyebabkan gangguan psikologis dan gangguan komunikasi di antara anggota keluarga.
Â
Pembahasan
Disorganisasi keluarga merujuk pada kondisi di mana struktur dan fungsi keluarga tidak berjalan dengan baik, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan anggota keluarga. Dalam perspektif ilmu sosial, disorganisasi keluarga bisa dianalisis dari berbagai sudut pandang, seperti sosiologi, geografi, psikologi, antropologi, dan ekonomi seperti berikut:
Faktor Ekonomi
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi, keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi cenderung lebih rentan terhadap konflik dan disorganisasi. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar sering menyebabkan stres, ketegangan, dan ketidakstabilan dalam keluarga.