Peningkatan permintaan pasar terhadap narkotika juga membuka inovasi pada produksi obat-obatan Afghanistan. Seperti pada warga Afghanistan yang kini dapat memproduksi metamfetamin atau shabu dari masing-masing laboratorium rumah produksi lokal.Â
Kini mereka bahkan dapat membuat metamfetamin dengan mengekstrak Ephedra atau efedrin, sejenis rumput yang mudah dipanen dari lereng bukit setempat.
Potensi produksi dari efedrin dan metamfetamin (dari ekstrak opium) menjadi ancaman yang sangat mengkhawatirkan dengan kecepatan kemunculannya dari dapur produksi.Â
Hal ini tentu saja dapat memperluas penyebaran narkotika dalam memenuhi permintaan pasar. Sehingga angka kematian akibat narkotika dapat semakin besar.
UNODC bahkan memberikan contoh jumlah kematian pada negara-negara NATO akibat overdosis dan kecanduan pada narkotika, melebihi jumlah kematian tentara NATO yang tewas pada pada pertempuran di Afghanistan terdahulu.
Kemudian, perdagangan narkotika di Afghanistan yang telah melekat dan menyebar luas baik dalam negeri maupun luar negeri dapat mendorong terbukanya pasar narkotika global.Â
Sedangkan pengaruh keberhasilan Taliban dalam mendanai aktivitasnya melalui aliran narkotika, dapat mempengaruhi lahirnya kelompok teror lainnya dengan kepemilikan sumber pendanaan baru yang tentunya dapat mengancam keamanan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H