Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Budaya Modern dan Kasih Sayang yang Tersisih, Cerminan dari Realitas Sosial

19 Juli 2024   05:40 Diperbarui: 20 Juli 2024   10:05 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kasih sayang dari orangtua. (Sumber: kompas.com/medio)

Publik dihebohkan dengan sebuah berita seorang kakek dan nenek yang ditemukan tewas membusuk oleh warga setempat. Mayat pasutri lansia bernama Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73) di dalam rumahnya di kawasan Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. 

Menurut para tetangga menyebut bahwa kakek dan nenek yang tewas membusuk itu jarang dijenguk tiga anaknya. Jenazah kakek dan nenek tersebut telah dimakamkan atas bantuan jemaat gereja dan tetangga.

Kejadian ini mengguncang masyarakat setempat dan menarik perhatian media, mengungkap realitas yang menyedihkan tentang kondisi lansia yang terlupakan. 

Berdasarkan laporan, pasangan lansia tersebut diduga telah meninggal beberapa hari sebelum akhirnya ditemukan oleh warga sekitar. 

Insiden ini menunjukkan adanya kurangnya perhatian dan kasih sayang dari keluarga terdekat, sehingga mereka tidak mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan pada waktu yang tepat. 

Hal ini menjadi cerminan yang menyakitkan tentang bagaimana perubahan dalam nilai-nilai kekeluargaan dan meningkatnya isolasi sosial dapat berdampak buruk pada kesejahteraan orang tua lanjut usia di masyarakat modern.

Budaya dalam Masyarakat Modern

Budaya dalam masyarakat modern telah mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan perkembangan teknologi, globalisasi, dan urbanisasi. 

Kehidupan bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mendorong masyarakat untuk mengadopsi cara hidup yang lebih praktis dan efisien. 

Tradisi dan nilai-nilai lama sering kali tergeser oleh tuntutan gaya hidup modern yang serba cepat dan individualistis. 

Perubahan-perubahan ini berdampak pada dinamika keluarga, di mana hubungan antar anggota keluarga menjadi lebih renggang dan kasih sayang serta perhatian terhadap orang tua lanjut usia sering kali terabaikan.

Munculnya budaya modern telah berkontribusi secara signifikan terhadap hilangnya kasih sayang anak terhadap orang tua, mencerminkan realitas sosial yang semakin mengkhawatirkan. 

Dalam masyarakat modern, individu sering kali disibukkan dengan rutinitas harian yang padat dan tuntutan karier yang tinggi, mengurangi waktu dan energi yang dapat mereka curahkan untuk hubungan keluarga. 

Teknologi yang semakin canggih juga mendorong interaksi digital menggantikan komunikasi tatap muka, membuat hubungan menjadi lebih dangkal dan kurang emosional.

Selain itu, nilai-nilai individualisme yang kuat dalam budaya modern menekankan kemandirian dan kebebasan pribadi, yang sering kali menyebabkan berkurangnya perhatian dan tanggung jawab terhadap orang tua lanjut usia. 

Semua faktor ini, ditambah dengan tekanan ekonomi yang membuat banyak orang harus bekerja lebih lama dan lebih keras, berkontribusi pada meningkatnya isolasi sosial di kalangan lansia dan melemahnya ikatan keluarga, sebagaimana tercermin dalam insiden tragis di Jonggol, Cibinong.

Budaya Modern dalam Kasus Jonggol

Budaya modern ditandai oleh perkembangan teknologi, urbanisasi, dan globalisasi yang pesat, membawa perubahan besar dalam cara hidup dan interaksi sosial. 

Teknologi canggih memungkinkan akses informasi dan komunikasi instan, mengubah cara orang berinteraksi dan bekerja. Urbanisasi menarik banyak orang ke kota-kota besar, mempengaruhi dinamika keluarga dan komunitas. 

Nilai-nilai seperti kemandirian, efisiensi, dan materialisme menjadi dominan, sering kali menggantikan tradisi dan kebersamaan yang dulu dipegang erat.

Kejadian tragis yang menimpa pasangan kakek dan nenek di Jonggol, Cibinong, mengguncang masyarakat setempat dan menarik perhatian luas. 

Dugaan awal menunjukkan bahwa keduanya telah meninggal beberapa waktu sebelum ditemukan, tanpa ada anggota keluarga yang menyadari atau mengunjungi mereka. 

Insiden ini mengungkapkan kurangnya perhatian dan kepedulian dari keluarga terdekat serta mencerminkan realitas pahit tentang isolasi sosial yang dialami oleh banyak lansia.

Reaksi masyarakat dan media terhadap kejadian kakek dan nenek yang ditemukan membusuk di Jonggol, Cibinong, sangat kuat dan emosional. 

Banyak warga menyatakan keprihatinan mereka, mengingatkan pentingnya solidaritas dan tanggung jawab terhadap anggota keluarga yang lebih tua. 

Melaui kejadian ini, membuka mata banyak pihak terhadap pentingnya menjaga dan merawat anggota keluarga yang lanjut usia di tengah kehidupan modern yang serba sibuk.

Analisis Perubahan Sosial

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat modern berdampak signifikan pada nilai-nilai keluarga, termasuk kasih sayang anak terhadap orang tua. 

Budaya modern, dengan segala kemajuan teknologi, urbanisasi, dan globalisasi, telah menggeser prioritas dan dinamika dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, perubahan dalam nilai-nilai keluarga yang dulu sangat dijunjung tinggi. Di masa lalu, keluarga besar yang tinggal bersama atau dekat satu sama lain merupakan hal yang umum, memungkinkan interaksi dan perhatian yang lebih intens antara anak dan orang tua.

Kedua, teknologi modern, meskipun membawa banyak manfaat, juga memiliki dampak negatif pada hubungan keluarga. Komunikasi yang dulu dilakukan secara langsung kini sering digantikan oleh pesan teks, email, atau media sosial. 

Interaksi digital ini, meskipun efisien, cenderung kurang mendalam dan kurang personal dibandingkan interaksi tatap muka. Anak-anak yang sibuk dengan gadget dan media sosial sering kali mengabaikan kebutuhan emosional orang tua mereka, yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang.

Ketiga, tekanan ekonomi dalam masyarakat modern juga berperan besar dalam merenggangkan hubungan keluarga. Tuntutan pekerjaan yang tinggi sering kali memaksa orang dewasa untuk bekerja lebih lama dan lebih keras, meninggalkan sedikit waktu untuk dihabiskan bersama keluarga.

Keempat, gaya hidup modern yang menekankan kemandirian dan pencapaian individu sering kali membuat orang lebih fokus pada diri sendiri daripada pada keluarga mereka. 

Bercermin dari kasus kakek dan nenek di Jonggol, Cibinong, adalah contoh ekstrem dari isolasi sosial yang berakibat fatal. Kejadian ini menyoroti betapa pentingnya peran keluarga dalam memberikan dukungan emosional dan fisik kepada anggota keluarga yang lebih tua. 

Tanpa perhatian dan kasih sayang dari anak-anak mereka, lansia rentan terhadap berbagai masalah kesehatan dan kesejahteraan.

Budaya modern telah membawa banyak kemajuan dan kemudahan, tetapi juga membawa tantangan baru dalam menjaga nilai-nilai kekeluargaan. 

Penting bagi masyarakat untuk menyadari dampak negatif ini dan mencari cara untuk menyeimbangkan kemajuan dengan menjaga hubungan yang erat dan penuh kasih dalam keluarga. 

Hal ini termasuk mengajarkan nilai-nilai kekeluargaan kepada generasi muda, memanfaatkan teknologi secara bijak, dan menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan lansia. 

Hanya dengan demikian, kita dapat mengatasi masalah hilangnya kasih sayang anak terhadap orang tua dan mencegah tragedi seperti yang terjadi di Jonggol, Cibinong, terulang kembali.

Dampak Sosial dan Tanggung Jawab Keluarga serta Masyarakat

Dampak sosial dari hilangnya kasih sayang anak terhadap orang tua sangat luas dan mendalam, mencerminkan krisis moral dan kemanusiaan yang sedang terjadi di banyak masyarakat modern. 

Salah satu dampak paling nyata adalah isolasi sosial yang dialami oleh banyak orang tua lanjut usia. Lansia yang terabaikan sering kali merasa kesepian, tidak diinginkan, dan tidak berharga, yang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Insiden tragis ini membuka mata banyak orang tentang realitas pahit yang dihadapi oleh banyak lansia yang terisolasi. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam menjaga kesejahteraan lansia. 

Tanggung jawab keluarga dalam merawat orang tua tidak hanya merupakan kewajiban moral, tetapi juga esensial untuk menjaga ikatan emosional dan dukungan sosial yang kuat. 

Anak-anak memiliki tanggung jawab untuk memastikan orang tua mereka merasa dicintai, dihargai, dan dirawat dengan baik, terutama di masa-masa lanjut usia.

Selain itu, masyarakat juga memegang peran penting dalam mendukung lansia. Pemerintah dan lembaga sosial perlu menyediakan fasilitas dan layanan yang mendukung kesejahteraan lansia, seperti panti jompo yang layak, program bantuan sosial, dan layanan kesehatan khusus untuk lansia. 

Program-program ini harus dirancang untuk memastikan bahwa lansia tidak hanya menerima bantuan material, tetapi juga dukungan emosional dan sosial. 

Masyarakat luas juga harus didorong untuk lebih peduli dan responsif terhadap kebutuhan lansia, melalui kampanye kesadaran dan pendidikan tentang pentingnya merawat orang tua.

Dengan demikian, tanggung jawab untuk merawat orang tua tidak hanya terletak pada keluarga, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Upaya kolektif diperlukan untuk menciptakan sistem dukungan yang holistik dan berkelanjutan bagi lansia. 

Pemerintah harus membuat kebijakan yang mendukung, komunitas harus proaktif, dan keluarga harus memprioritaskan kesejahteraan orang tua mereka. Hanya dengan kolaborasi yang kuat antara semua pihak, kita dapat memastikan bahwa orang tua lanjut usia merasa dihargai dan dicintai.

Solusi dan Dukungan Sosial

Untuk mengatasi masalah hilangnya kasih sayang anak terhadap orang tua, serta mengurangi isolasi sosial yang dialami oleh lansia, diperlukan berbagai solusi dan dukungan sosial yang komprehensif.

Pertama, pendidikan dan kesadaran harus ditingkatkan, baik di kalangan generasi muda maupun masyarakat umum, tentang pentingnya menghormati dan merawat orang tua. 

Program-program pendidikan di sekolah-sekolah dapat mengintegrasikan pelajaran tentang nilai-nilai keluarga dan tanggung jawab terhadap lansia sebagai bagian dari kurikulumnya.

Kedua, pemerintah perlu mendorong kebijakan yang mendukung kesejahteraan lansia, termasuk pendanaan untuk pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi lansia, serta dukungan keuangan bagi keluarga yang merawat anggota lansia di rumah. 

Panti jompo dan fasilitas perawatan lansia lainnya juga harus ditingkatkan standar dan ketersediaannya, untuk memberikan pilihan yang layak bagi mereka yang tidak dapat dirawat di rumah.

Pentingnya mengatasi masalah hilangnya kasih sayang anak terhadap orang tua tidak hanya berkaitan dengan kesejahteraan fisik dan emosional lansia, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar. Kasih sayang dan perhatian terhadap orang tua adalah bentuk penghormatan terhadap peran mereka dalam membentuk dan mendukung keluarga selama ini.

Dengan mengembalikan nilai-nilai kekeluargaan, kita tidak hanya memperkuat ikatan generasi, tetapi juga membangun fondasi sosial yang lebih stabil dan peduli. 

Dengan demikian, upaya untuk mengatasi masalah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pribadi atau keluarga, tetapi juga merupakan investasi dalam masa depan kesejahteraan sosial yang lebih luas.

Mari bersama-sama bertindak untuk memperbaiki hubungan keluarga dalam konteks menghadapi budaya modern. Pentingnya menyadari nilai-nilai kekeluargaan dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis dan berempati serta perlu mengembalikan perhatian dan kasih sayang kepada orang tua sebagai bagian integral dari nilai-nilai yang kita anut. 

Dengan melakukan hal ini, kita tidak hanya memperbaiki hubungan dalam keluarga kita sendiri, tetapi juga memberikan contoh positif untuk generasi mendatang tentang pentingnya merawat dan menghargai satu sama lain dalam segala aspek kehidupan.(*)

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun