Perubahan-perubahan ini berdampak pada dinamika keluarga, di mana hubungan antar anggota keluarga menjadi lebih renggang dan kasih sayang serta perhatian terhadap orang tua lanjut usia sering kali terabaikan.
Munculnya budaya modern telah berkontribusi secara signifikan terhadap hilangnya kasih sayang anak terhadap orang tua, mencerminkan realitas sosial yang semakin mengkhawatirkan.Â
Dalam masyarakat modern, individu sering kali disibukkan dengan rutinitas harian yang padat dan tuntutan karier yang tinggi, mengurangi waktu dan energi yang dapat mereka curahkan untuk hubungan keluarga.Â
Teknologi yang semakin canggih juga mendorong interaksi digital menggantikan komunikasi tatap muka, membuat hubungan menjadi lebih dangkal dan kurang emosional.
Selain itu, nilai-nilai individualisme yang kuat dalam budaya modern menekankan kemandirian dan kebebasan pribadi, yang sering kali menyebabkan berkurangnya perhatian dan tanggung jawab terhadap orang tua lanjut usia.Â
Semua faktor ini, ditambah dengan tekanan ekonomi yang membuat banyak orang harus bekerja lebih lama dan lebih keras, berkontribusi pada meningkatnya isolasi sosial di kalangan lansia dan melemahnya ikatan keluarga, sebagaimana tercermin dalam insiden tragis di Jonggol, Cibinong.
Budaya Modern dalam Kasus Jonggol
Budaya modern ditandai oleh perkembangan teknologi, urbanisasi, dan globalisasi yang pesat, membawa perubahan besar dalam cara hidup dan interaksi sosial.Â
Teknologi canggih memungkinkan akses informasi dan komunikasi instan, mengubah cara orang berinteraksi dan bekerja. Urbanisasi menarik banyak orang ke kota-kota besar, mempengaruhi dinamika keluarga dan komunitas.Â
Nilai-nilai seperti kemandirian, efisiensi, dan materialisme menjadi dominan, sering kali menggantikan tradisi dan kebersamaan yang dulu dipegang erat.
Kejadian tragis yang menimpa pasangan kakek dan nenek di Jonggol, Cibinong, mengguncang masyarakat setempat dan menarik perhatian luas.Â