Ketiga, tekanan ekonomi dalam masyarakat modern juga berperan besar dalam merenggangkan hubungan keluarga. Tuntutan pekerjaan yang tinggi sering kali memaksa orang dewasa untuk bekerja lebih lama dan lebih keras, meninggalkan sedikit waktu untuk dihabiskan bersama keluarga.
Keempat, gaya hidup modern yang menekankan kemandirian dan pencapaian individu sering kali membuat orang lebih fokus pada diri sendiri daripada pada keluarga mereka.Â
Bercermin dari kasus kakek dan nenek di Jonggol, Cibinong, adalah contoh ekstrem dari isolasi sosial yang berakibat fatal. Kejadian ini menyoroti betapa pentingnya peran keluarga dalam memberikan dukungan emosional dan fisik kepada anggota keluarga yang lebih tua.Â
Tanpa perhatian dan kasih sayang dari anak-anak mereka, lansia rentan terhadap berbagai masalah kesehatan dan kesejahteraan.
Budaya modern telah membawa banyak kemajuan dan kemudahan, tetapi juga membawa tantangan baru dalam menjaga nilai-nilai kekeluargaan.Â
Penting bagi masyarakat untuk menyadari dampak negatif ini dan mencari cara untuk menyeimbangkan kemajuan dengan menjaga hubungan yang erat dan penuh kasih dalam keluarga.Â
Hal ini termasuk mengajarkan nilai-nilai kekeluargaan kepada generasi muda, memanfaatkan teknologi secara bijak, dan menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan lansia.Â
Hanya dengan demikian, kita dapat mengatasi masalah hilangnya kasih sayang anak terhadap orang tua dan mencegah tragedi seperti yang terjadi di Jonggol, Cibinong, terulang kembali.
Dampak Sosial dan Tanggung Jawab Keluarga serta Masyarakat
Dampak sosial dari hilangnya kasih sayang anak terhadap orang tua sangat luas dan mendalam, mencerminkan krisis moral dan kemanusiaan yang sedang terjadi di banyak masyarakat modern.Â
Salah satu dampak paling nyata adalah isolasi sosial yang dialami oleh banyak orang tua lanjut usia. Lansia yang terabaikan sering kali merasa kesepian, tidak diinginkan, dan tidak berharga, yang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.