Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Membangun Kesatuan Tanpa Kehilangan Daya Kritik Konstruktif

22 Februari 2024   09:04 Diperbarui: 26 Februari 2024   08:35 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Pentingnya Kritik. Mural kritik di kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). (Foto: Antaranews.com/Galih Pradipta via kompas.com)

Ini bisa berupa forum khusus, komite evaluasi, atau jalur komunikasi yang jelas antara anggota dan pemimpin koalisi. Mekanisme ini harus memastikan bahwa kritik diterima dan ditindaklanjuti dengan serius, serta memastikan transparansi dalam proses tanggapan terhadap kritik. 

Keempat, penting bagi para pemimpin dan anggota koalisi untuk membangun budaya saling menghormati di dalam koalisi. Ini melibatkan mendengarkan dengan teliti, memperlakukan kritik sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, serta menghindari reaksi defensif atau penolakan terhadap pandangan yang berbeda.

Pesan penting dalam membangun kesatuan tanpa kehilangan daya kritik konstruktif adalah bahwa kesatuan sejati tidaklah tercipta dengan mengesampingkan perbedaan pendapat atau mengabaikan kritik. 

Sebaliknya, kesatuan yang kuat adalah hasil dari kemampuan untuk menghormati dan mengintegrasikan berbagai perspektif serta menerima kritik sebagai sarana untuk pertumbuhan dan perbaikan. 

Dalam membangun kesatuan, penting bagi kita untuk mengakui bahwa perbedaan pendapat adalah keniscayaan dan kritik adalah bagian alami dari proses berdemokrasi. 

Kesatuan yang sesungguhnya bukanlah tentang menyamakan pikiran, tetapi tentang membangun jembatan yang menghubungkan beragam pandangan untuk mencapai tujuan bersama. 

Dengan menjadikan kritik sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan dan menciptakan budaya penghargaan terhadap perbedaan, dapat memperkokoh kesatuan dan memastikan bahwa arena koalisi tetap relevan, responsif, dan efektif dalam mencapai tujuan bersama untuk menghadapi tantangan masa depan. (*)

*Oleh : Salmun Ndun,S.Pd. Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain -- Rote Ndao

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun