Mohon tunggu...
Salma Salsabila
Salma Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010149 - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi FEB

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

A-403; TB2_Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Melalui Pendekatan Paideia

12 November 2022   19:59 Diperbarui: 12 November 2022   20:51 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

whatsapp-image-2022-11-12-at-7-23-52-pm-636f94cb4addee395f2fb652.jpeg
whatsapp-image-2022-11-12-at-7-23-52-pm-636f94cb4addee395f2fb652.jpeg
Dokumen Pribadi

Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
NIM: 43221010149
Nama: Salma Salsabila
Kampus: Universitas Mercu Buana

Sebelum kita membahas materi ini lebih dalam, kita harus mengetahui dulu apa itu Paideia?

whatsapp-image-2022-11-12-at-7-23-52-pm-1-636f957108a8b509ca06eb34.jpeg
whatsapp-image-2022-11-12-at-7-23-52-pm-1-636f957108a8b509ca06eb34.jpeg

dokumen pribadi


Paideia menurut Cicero berarti humanitas, atau secara harfiah dikenal dengan "sifat alami manusia." Paideia berasal dari kata Yunani yaitu "pais, paidos" yang artinya "Pendidikan" atau "belajar." Sistem pendidikan, dan pelatihan dalam budaya Yunani klasik dan Helenistik (Yunani-Romawi) memasukkan mata pelajaran seperti senam, tata bahasa, retorika, dialektika, logika, musik, matematika, geografi, sejarah alam, dan filsafat. Kadang berkembang menjadi disebut Humanitas dalam bahasa Latin, menjadi model bagi institusi pendidikan.


Konsep paideia sebagai konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang beradab, menurut Russell (1961: 76-77), dipengaruhi dan dilatarbelakangi oleh perubahan masyarakat Athena-Yunani setelah terjadinya Perang Persia. Perubahan konsep pendidikan yang tampak pada karakter kaum Sophis yang menggunakan metode retorika di atas didasari oleh pemaknaan konsepsi Gorgias atas logos sebagai pidato. Hal tersebut berbeda sekali dengan pemahaman kelompok akademia Plato yang memaknai logos sebagai akal budi (Samho, 2008:7)


Komunitas akademia Plato, bersama dengan Aristoteles dan pendahulunya Socrates, percaya bahwa perpaduan spiritualitas intelektual dalam akal dengan hati nurani adalah cara terbaik untuk mencapai kebijaksanaan. Seluruh potensi manusia, menurut civitas akademika, harus melalui jalur pengetahuan yang benar sebagai filsafat. Menggunakan pengetahuan filsafat dari masyarakat akademis (Socrates, Plato, Aristoteles), di sisi lain, orang bijak menggunakan retorika yang dibedakan secara jelas dalam konteks pendidikan paideia Yunani klasik atau kuno.


Seperti apa model pendidikan atau Paideia pada zaman Yunani Kuno?


Dalam pemikiran Plato, etika, politik dan pendidikan/ Padegogis/ Paideia berjalan beriringan. Untuk memperbaiki manusia, Polis perlu ditingkatkan, tetapi hal ini membutuhkan banyak pengetahuan tentang cara mendidik warga negara. Ada hubungan antara etika dan masyarakat karena nilai moral didasarkan pada konsep keadilan. Ini menjadi dasar untuk negara ideal yang diusulkan (untuk Arete dan Polis).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun