Dapat diartikan bagaimana dampak negatif yang bisa dirasakan mahasiswa maupun orang umum yang sedang tertekan sehingga membuat stres kemudian tidak langsung ditangani. Selain itu saat stres melanda seseorang maka otak tidak bekerja secara maksimal dan terjadinya perubahan pada bentuk dan fungsi otak. Perubahan tersebut tentunya memberikan efek bagi kesehatan tubuh.
Perubahan bentuk dan fungsi otak saat stres bisa digambarkan, ketika mengalami stres tubuh jadi memproduksi banyak hormon kotrisol. Hormon ini yang mengatur metabolisme, daranh tinggi, gula darah dan lainnya. jika kadar hormon ini tinggi maka yang tejadi akan berdampak buruk bagi otak, terganggunya sinyal antar sel, menyusutkan bagiaan otak korteks prefrontal serta membunuh sel-sel otak (Musa & Ishak, 2021).
Lebih dari itu jika stres terus dibiarkan maka membuat ukuran amygdala semakin besar, bagian otak yang fungsinya mengatur respon emosi dan sikap agresif.
Oleh karena itu stres tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena dampaknya yang berbahaya. Meskipun hal ini merupakan gejala umum bagi setiap orang perlu adanya pengelolaan emosi agar dampak negatif yang dirasakan tidak terlalu besar (Putri, Permatasari &
Rivai, 2020) Pengelolaan emosi bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
- Olahraga secara rutin
Hal yang pertama bisa dilakukan untuk mengelola dan mengurangi stres dengan melakukan olahraga secara rutin. Dampak yang diberikan saat melakukan olahraga selain sehat juga mampu melemaskan otot yang kaku. Sehingga pikiran negatif yang terjadi karena stres bisa teralihkan dan bisa memperbaiki suana hati.
- Meditasi
 Meditasi dapat menurunkan kadar hormon stres yang memberikan dampak rasa nyaman di dalam diri. Meditasi dilakukan sebaik selama 10 sampai 15 menit dalam 4 sampai 5 kali selama satu minggu.
- Terapkan gaya hidup sehat
Menerapkan gaya hidup sehat melakukan pola tidur teratur, mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok, menghindari obat-obat terlarang, menghindari minuman alkohol tapi perbanyak minum air mineral.
- Ungkapkan keluh kesah
Sebagai makhluk sosial semua orang perlu berbicara untuk mengungkapkan emosi yang sedang dirasakan. Karena jika memendam emosi tersebut bisa menjadi pemicu stres pada diri sendiri. Keluh kesahkan bisa diungkapkan kepada orang terdekat atau psikolog sehingga membuat hati lebih tenang dan lega.
- Melakukan aktivitas yang menyenangkan
Lakukanlah berbagai aktifitas yang bisa membuat hati menjadi lebih tenang dan tentram. Bisa dimulai dari hobi yang disukai sehingga dari aktivitas tersebut bisa memproduksi hormon senang ialah dopamin. Sehingga badan dan pikiran jadi rileks dari sebelumnya.
- Fokus pada saat ini
Sebisa mungkin untuk terus berfokus pada saat ini, pada apa yang sedang dikerjakan. Karena jika terur terjebak pada masa lalu atau mencemaskan masa depan akan memberikan dampak negatif bagi emosi yang akhirnya bisa menimbulkan stres.