Stres menjadi salah satu masalah yang penyebabnya bisa bercabang untuk dirasakan mahasiswa selama perkuliahan daring dilakukan. Ada banyak yang berubah dan perlu diadaptasi oleh mahasiswa terhadap perubahan yang terjadi. Misalnya deadline tugas yang sempit, efektivitas belajar yang dirasa kurang karena tidak bertatap muka, pemahaman belajar yang tidak maksimal dan permasalahan lainnya yang terjadi selama kuliah daring (Agustiningsih, 2019).
Stres menjadi gejala yang umum di kalangan mahasiswa yang merasakan dampak dari perkuliahan daring yang mereka hadapi. Definisi stres sendiri menurut Lazarus dan Folkman (dalam Morgan, Raja,Weisz & Schopler, 1989) adalah keadaan internal seseorang yang yang dapat di akibatkan dari penurunan kualitas fisik maupun tubuh. Atau bisa jadi karena lingkungan dan sosialang membahayakan bagi psikis individu tersebut.
Rice(1992) menambahkan lagi bahwa stres ialah keadaan di mana suatu kejadian di sekitar individu tersebut memberikan stimulus pada tubuh hingga mengakibatkan rasa tegang. Biasanya stres terjadi pada individu yang merasa terancam akan bahaya bagi mereka. Menurut Atkinson (Mulya & Indrawati, 2016) stres adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seorang individu berada dalam suatu peristiwa (situasi). Kondisi yang dianggap membahayakan kesehatan fisik atau mental mereka
Sedangkan dalam pandangan islam stres merupakan cobaan yang harus dihadapi setiap individu, hal itu dijelaskan dalam Al-quran Surat Al-Baqaroh (2) ayat 155. Artinya dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Datangnya cobaan yang dimaksud sebagai suatu tekanan atau stres dalam diri seseorang (Yuwono, 2010).
Sebenarnya stres merupakan gejala psikologis yang umum terjadi bagi semua orang dan stres dianggap normal. Namun stres jangan dianggap remeh karena gejalanya sering terjadi atau dampaknya yang berkepanjangan bagi individu tersebut.
Dampak stres yang akan dirasakan oleh seseorang yang sedang stres diantarnya: gangguan mental, sakit kepala, gangguan tidur, masalah pada kulit dan rambut, gangguan pencernaan, penyakit kardiovaskular, disfungsi seksual dan obesitas.
Untuk menghindari stres yang berlebihan maka perlu diketahui gejala-gejala stres (Susilo, 2013), yaitu:
- Gejala kognitif
Gejala satu ini contohnya memiliki pandangan yang negatif terhadap banyak hal, pesimis, sering lupa, membuat keputusan yang tidak baik dan sulit memusatkan perhatian.
- Gejala fisik
Sedangkan gejala fisik hadir dengan tanda-tandanya seperti migrain, pusing, lemas, jantung berdebar, gangguan pencernaan, tubuh bergetar, telinga berdengung, mulut kering dan susah menelan makanan, gangguan tidur, sering mengalami batu dan pilek.
- Gejala perilaku
Misalnya menghindari tanggung jawab, tidak mau makan serta menunjukkan sikap gugup seperti menggigit kuku, merokok, berjalan bolak-balik atau bahkan mengonsumsi alkohol berlebihan.
- Gejala emosi
Gejala emosi ini biasanya hadir dengan tanda mudah merasa gusar, frustasi, merasa kesepian, bingung, hilang kendali, menghindari orang lain, rendah diri serta merasa tidak berguna.