Mohon tunggu...
Salimah Seli
Salimah Seli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Pamulang

Saya Adalah Mahasiswi Universitas Pamulang Reg Cs

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pengendalian Manajemen PT Kalbe Farma

12 Juni 2024   00:10 Diperbarui: 12 Juni 2024   00:30 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang 

PT Kalbe Farma Tbk Berdiri pada tahun 1966, Kalbe telah jauh berkembang dari usaha sederhana di sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia. Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi usahanya: Divisi Obat Resep (kontribusi 23%), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17%), Divisi Nutrisi (kontribusi 30%), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 30%). Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.

Di pasar internasional, Perseroan telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor. Sejak pendiriannya, Perseroan menyadari pentingnya inovasi untuk mendukung pertumbuhan usaha. Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi yang inovatif. Melalui aliansi strategis dengan mitra-mitra internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif riset dan pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang sistem pengantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.

Didukung lebih dari 17.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang pemasaran, branding, distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. Kalbe Farma juga merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp79,2 triliun dan nilai penjualan Rp20,2 triliun di akhir 2017.

Profil Perusahaan

Kalbe didirikan pada tanggal 10 september 1966 oleh 6 bersaudara dengan melakukan usaha dimulai di sebuah garasi di kawasan Jakarta Utara dan lingkup kerjanya hanya dikawasan Jakarta saja. PT Kalbe Farma Tbk saat itu dipimpin oleh Dr. Boenjamin Setiawan dan F. Bing Aryanto serta didukung oleh keempat saudara lainnya. Kegigihan dan ketekunan dalam menjalankan usahannya Kalbe bertumbuh baik sehingga pada akhirnya memiliki pabrik di kawasan Pulomas, Jakarta Timur pada tahun 1971. Pendirian pabrik baru mengakibatkan daerah aktivitasnya mulai berkembang yang sebelumnya hanya di Jakarta mulai merambah ke daerah--daerah lainnya di Indonesia. Secara bertahap, PT Kalbe Farma Tbk membuka cabang-cabang di daerah dan dalam 10 tahun sejak berdirinya, PT Kalbe Farma telah mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Dari sisi produk, PT Kalbe Farma Tbk terus mengembangkan line produknya sehingga menjadi salah satu perusahaan farmasi yang diperhitungkan di Indonesia, baik untuk kategori obat yang diresepkan (Ethical) atau obat yang dijual bebas (OTC/Over the Counter). Di tengah maraknya persaingan dengan perusahaan sejenis lainnya, PT Kalbe Farma Tbk melakukan terobosan dengan mendiferensiasikan diri dalam beberapa hal. Untuk produk-produk yang diluncurkan, PT Kalbe Farma Tbk selalu meluncurkan produk-produk yang invotif dan relatif memiliki diferensiasi dibandingkan para kompetitor. Dari sisi pemasaran, pada saat itu PT Kalbe Farma Tbk melakukan terobosan dengan memelopori pola-pola pemasaran yang dilakukan perusahaan multinasional yang sekarang dikenal dengan nama medical representative. Terobosan lain yang memperlihatkan visi kuat PT Kalbe Farma Tbk terhadap kualitas sekaligus untuk meraih kepercayaan asing adalah dengan melakukan kerja sama strategis dengan beberapa perusahaan multinasional khususnya perusahaan-perusahaan dari negara Jepang.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi yang senantiasa ingin diwujudkan oleh PT Kalbe Farma ialah menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik yang didukung oleh inovasi, merk yang kuat dan manajemen yang prima. Visi ini dijelaskan dengan Misi perusahaan yaitu meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Nilai-nilai yang dibangun Kalbe Farma dalam menjalankan Visi dan Misinya yaitu saling percaya sebagai pengikat diantara keluarga besar perusahaan, kesadaran penuh sebagai dasar setiap tindakan, inovasi sebagai kunci keberhasilan, bertekad untuk menjadi yang terbaik dan saling keterkaitan sebagai panduan hidup.

Tata Nilai perusahaan

Tata nilai perusahaan PT Kalbe Farma adalah fondasi yang mengarahkan seluruh kegiatan perusahaan. Dengan mengutamakan kepuasan pelanggan, integritas, perbaikan berkelanjutan, kerja sama tim, akuntabilitas, dan tanggung jawab sosial, Kalbe Farma berkomitmen untuk menjadi perusahaan kesehatan yang terkemuka dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Struktur Organisasi

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Undang-undang Perseroan Terbatas), organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. RUPS melakukan pengambilan keputusan penting yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku. Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang memadai terhadap kinerja pengelolaan perusahaan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Perseroan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai Perseroan. Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh 4 (empat) Komite dan untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi, telah dibentuk struktur organisasi yang efektif dan efisien.

Penganggaran

 

Suatu anggaran operasi biaya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun ini. Penyusunan anggaran sebelumnya didahului perencanaan strategi yang menyediakan kerangka kerja dalam mana anggaran tahunan dikembangkan. Anggaran merupakan potongan satu tahun dari rencana strategis perusahaan.

Tujuan anggaran adalah untuk menyeseuaikan dengan rencana strategis, membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi, menugaskan tanggung jawab kepada manajer dan memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual manajer.

Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun kedepan. Perencanaan strategis adalah sistematis sehingga ada proses perencanaan tahunan dan jadwal yang sudah ditentukan. Proses perencanaan strategis melibatkan manajemen senior dan manajer dari unit bisnis atau pusat tanggung jawab utama lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki komunikasi antara eksekutif korporat dengan eksekutif unit bisnis dengan cara menyediakan rangkaian aktivitas terjadwal, melalui mana mereka dapat mencapai Manajemen sekelompok tujuan dan rencana yang disetujui bersama.

  • Strategi korporat

            Strategi korporat adalah mengenai keberadan di tengah-tengah bauran bisnis yang tepat. Sehingga strategi ini lebih berkenaan dengan di mana sebaiknya bersaing dalam industri tertentu. Pada tingkat korporat, masalahnya adalah definisi di mana perusahaan akan berpartisipasi dan penugasan antar bisnis bisnis tersebut. Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, dipertahankan, ditekankan, dikurangi perhatiannya dan bisnis yang didivestasi.

  • Strategi unit bisnis 

Persaingan antar perusahaan dengan diversifikasi tidak berlangsung pada tingkat korporat tetapi juga unit bisnis perusahaan dengan unit bisnis perusahaan lainnya. Perusahaan tidak menghasilkan laba dari dirinya sendiri, malainkan pendapatan dihasilkan dan biaya ditanggung dalam unit unit bisnis. Strategi unit bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam masing-masing industri yang telah dipilih oleh.

  • Strategi Perusahaan 

Tiap organisasi memiliki strategi yang berbeda, dan pengendalian harus disesuaikan dengan syarat strategi spesifik sehingga yang harus diperhatikan dalam desain sistem pengendalian adalah apakah perilaku yang didorong oleh sistem tersebut merupakan perilaku yang diperlukan oleh suatu strategi.

Walaupun ada banyak definisi berbeda, namun secara umum bahwa strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Perusahaan mengembangkan strateginya dengan mencocokkan kompetensi intinya dengan peluang industri. Strategi dapat ditemukan dalam dua tingkatan, yaitu strategi korporat dan strategi unit bisnis.

Pelaksanaan Dan Pengkuran Kinerja

Tujuan dari sistem ukuran kinerja adalah untuk mengimplementasikan strategi. Dalam menetapkan sistem semacam itu, manajer senior memilih ukuran-ukuran yang paling mewakili strategi perusahaan. Ukuran-ukuran tersebut dapat dilihat sebagai faktor keberhasilan penting (critical success factor) masa kini dan masa depan. Jika ukuran-ukuran tersebut membaik, berarti perusahaan telah mengimplementasikan strateginya. Keberhasilan strategi bergantung pada kekuatannya. PT Kalbe Farma Tbk menggunakan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja, yang sesuai dengan teori bahwa sistem ukuran kinerja harus mencerminkan strategi perusahaan dan faktor keberhasilan penting.

Pengawasan dan Evaluasi Kinerja

Pengawasan dan evaluasi kinerja dilakukan dengan mengumpulkan data kinerja dari berbagai departemen, menganalisisnya, membandingkannya dengan target, serta mengevaluasi dampak faktor eksternal. Proses ini dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa perusahaan tetap berada di jalur yang benar.

Kondisi aktual di PT Kalbe Farma Tbk. menunjukkan bahwa strategi diversifikasi dan pengembangan pasar internasional telah diterapkan dengan baik. Balanced Scorecard efektif digunakan untuk mengukur kinerja, meskipun terdapat tantangan pada aspek keuangan. Pengawasan berkelanjutan dan umpan balik korektif diterapkan untuk memastikan kinerja operasional sesuai dengan rencana.

Perbandingan Kondisi dan Teori

Kondisi Aktual PT Kalbe Farma Tbk

PT Kalbe Farma Tbk, yang didirikan pada tanggal 10 September 1966, telah berkembang dari sebuah usaha keluarga di Jakarta Utara menjadi perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia dengan jangkauan operasi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Pendirian pabrik di Pulomas pada tahun 1971 menandai awal ekspansi perusahaan ke daerah-daerah lain. Produk-produk yang dihasilkan PT Kalbe Farma Tbk mencakup obat-obatan resep (Ethical) dan obat-obatan bebas (OTC), yang selalu berinovasi dan berbeda dari produk kompetitor.

PT Kalbe Farma Tbk juga memelopori pola pemasaran yang dikenal sebagai medical representative dan melakukan kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan multinasional dari Jepang. Dengan visi menjadi perusahaan produk kesehatan terbaik di Indonesia yang didukung oleh inovasi, merek kuat, dan manajemen yang prima, PT Kalbe Farma Tbk terus berkembang.

Perbandingan dengan Kondisi PT Kalbe Farma Tbk

  1. Perencanaan Strategis dan Operasional
  • PT Kalbe Farma Tbk telah menerapkan strategi diversifikasi dan pengembangan pasar internasional dengan baik, sejalan dengan teori yang menyarankan keberadaan di tengah-tengah bauran bisnis yang tepat dan penciptaan keunggulan kompetitif di setiap unit bisnis.
  1. Penganggaran dan Keuangan
  • PT Kalbe Farma Tbk telah menyusun anggaran tahunan yang sesuai dengan rencana strategis, membantu mengoordinasikan aktivitas, menugaskan tanggung jawab, dan mengevaluasi kinerja manajer.
  1. Pelaksanaan dan Pengukuran Kinerja
  • PT Kalbe Farma Tbk menggunakan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja, yang sesuai dengan teori bahwa sistem ukuran kinerja harus mencerminkan strategi perusahaan dan faktor keberhasilan penting.
  1. Pengawasan dan Evaluasi Kinerja
  • PT Kalbe Farma Tbk melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja secara berkala, mengumpulkan data, menganalisisnya, dan membandingkannya dengan target, memastikan perusahaan tetap berada di jalur yang benar.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

  1. Penerapan Strategi yang Tepat: PT Kalbe Farma Tbk berhasil menerapkan strategi diversifikasi dan pengembangan pasar internasional, yang telah membantu perusahaan bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang ketat.
  2. Pengelolaan Keuangan yang Efektif: Penyusunan anggaran yang disesuaikan dengan rencana strategis membantu perusahaan mengoordinasikan aktivitas dan mengevaluasi kinerja manajer secara efektif.
  3. Pengukuran Kinerja yang Berhasil: Penggunaan Balanced Scorecard membantu perusahaan mengimplementasikan strateginya dan mengukur keberhasilan berdasarkan faktor keberhasilan penting.
  4. Pengawasan dan Evaluasi yang Berkelanjutan: Pengawasan dan evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala memastikan perusahaan tetap berada di jalur yang benar dan dapat mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

Saran

  1. Peningkatan Inovasi Produk: PT Kalbe Farma Tbk harus terus berinovasi dalam riset dan pengembangan produk untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dan memenuhi kebutuhan pasar yang berubah.
  2. Diversifikasi Pendapatan: Perusahaan harus fokus pada diversifikasi pendapatan untuk memperkuat kinerja keuangan jangka panjang dan menghadapi dinamika bisnis yang cepat berubah.
  3. Fleksibilitas dalam Perencanaan Strategis: PT Kalbe Farma Tbk harus menjaga fleksibilitas dalam perencanaan strategis untuk dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis dan mengambil keuntungan dari peluang baru.
  4. Penguatan Kapasitas Operasional: Meningkatkan efisiensi operasional akan membantu perusahaan mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun