Penolakan terhadap pembangunan Museum Holocaust di Minahasa, mayoritas didasari oleh alasan konflik Israel-Palestina. Bahwa Indonesia sebagai pembela Palestina, maka tidak pantas untuk didirikan Museum Holocaust. Hal-hal seperti ini jangan-jangan merupakan wujud dari Anti-semitisme, dengan eufimisme berupa "Bela Palestina". Karena sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Israel-Palestina adalah isu universal, sehingga siapapun tanpa sekat dapat bersolidaritas dengan Palestina termasuk orang Yahudi, sebab Yahudi tidak selalu Zionis. Dengan demikian orang-orang yang berpandangan bahwa membela Palestina berarti mencurigai segala hal yang berbau Yahudi, hampir sama dengan NAZI yang ingin menyelematkan Jerman dengan pengalaman dasar dari Adolf Hitler yang salah satunya mencurigai Yahudi sebagai biang keladi kehancuran Jerman.Â
Jangan sampai perjuangan yang didasari dengan sebuah semangat kemanusiaan dinodai dengan hal yang bertolak belakang dengan kemanusiaan (anti-semitisme), maka sebuah tragedi akan berulang lagi dan lagi, mungkin dengan wajah yang lain tetapi dengan luka yang sama. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H