Mohon tunggu...
salahudin tunjung seta
salahudin tunjung seta Mohon Tunggu... Administrasi - Individu Pembelajar

Mohon tinggalkan jejak berupa rating dan komentar. Mari saling menguntungkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Balik Polemik Sebuah Peringatan Tragedi

20 Februari 2022   01:32 Diperbarui: 20 Februari 2022   01:58 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hitler lahir di Austria, 20 April 1889. Ketika dia hijrah ke Jerman, dia sempat bergabung dengan tentara Jerman untuk menghadapi Perang Dunia Pertama. Sebagai prajurit, hitler cukup berprestasi karena sempat mendapatkan medali Iron Cross. Walaupun demikian, dia sangat terpukul dengan hasil yang diperoleh Jerman pada Perang Dunia Pertama tersebut. Ditandatanganinya Perjanjian Versailles merupakan hal yang memalukan bagi Jerman menurut Hitler.

Pasca perjanjian Versailles, kondisi Jerman memburuk, pemogokan terjadi di mana-mana. Kekacauan pasca perang membuat ia meyakini bahwa perlu adanya pemimpin dengan jiwa Nasionalis Jerman yang tinggi untuk mengeluarkan kekacauan dan penderitaan bangsa Aria pasca perang, dan menjadikannya ras unggul. 

Dengan cita-cita tersebut dia bergabung dengan Partai Pekerja Jerman, yang pada saat itu, ia berhasil hingga menduduki pimpinan partai. Setelah menduduki pimpinan partai dia merubah gaya "berpartai" menjadi semi-militer dan merubah nama partai menjadi Partai Pekerja Nasionalis Sosialis Jerman, yang disingkat dalam bahasa Jerman menjadi NAZI. 

Adolf Hitler berhasil dilantik sebagai Kanselir (jabatan kepala pemerintahan Jerman, yang setara dengan Perdana Menteri) pada 30 Januari 1933. Pada bulan Februari 1933 terjadi pembakaran gedung Reichstag (Gedung Parlemen Jerman), membuat Hitler terbesit ide untuk menyalahkan kelompok komunis dan menetapkan Undang-Undang Darurat.

Pasca diundangkannya Undang-Undang Darurat, kelompok militer Partai NAZI dikeluarkan dan menyerang toko-toko Yahudi, melumpuhkan para pimpinan serikat buruh, dan menyerang para Anti-NAZI hingga ke rumah-rumahnya. Setelah menyerang para lawan politiknya, Hitler berhasil menjadi Kepala Negara. Sehingga pada saat itu Hitler tidak hanya menjadi Kanselir tetapi juga sebagai Kepala Negara Jerman. Sah sudah Hitler menjadi diktator Jerman. 

Tujuan dia adalah membuat Jerman dan Bangsa Aria menjadi gilang-gemilang dan tidak dipermalukan seperti pada saat ditandatanganinya Perjanjian Versailles. Oleh karena itu, Jerman mulai menyerang negara-negara seperti, Austria, Cekoslovakia, dan Polandia, dan Perang Dunia II pun meletus. 

Sepanjang Perang Dunia Kedua itulah tragedi kemanusiaan terjadi yang dilakukan oleh NAZI akibat Nasionalisme yang kebablasan hingga Chauvinisme. Pembunuhan secara sistematis dilakukan terhadap tidak hanya kepada orang-orang Yahudi, namun juga ras ataupun kelompok politik yang menurut NAZI adalah inferior, seperti bangsa Rom (Gipsi), orang-orang cacat, dan orang kulit hitam, serta kelompok politik komunis, sosialis, dan kelompok homoseksual. 

Tregedi itu disebut sebagai Holocaust, yang diambil dari bahasa Yunani kuno yang memiliki arti "persembahan bakaran". Setelah Perang Dunia Kedua kata tersebut diidentikan dengan genosida yang dilakukan oleh NAZI Jerman. Pembunuhan maha besar yang dilakukan oleh NAZI, pada khususnya terhadap Yahudi sebenarnya bisa dirunut ke belakang, untuk menemukan mengapa NAZI dapat melakukan tindakan yang begitu kejam tersebut. 

Pada saat Adolf Hitler pergi ke Wina, sebelum menjadi prajurit Jerman pada Perang Dunia Kesatu, untuk mendaftar ke Akademi Seni Rupa, ia hidup sengsara dengan penuh keterbatasan. Rasa marah akan penderitaan yang dialaminya tersebut disalurkan kepada kebencian terhadap "orang kaya Yahudi". 

Sepanjang yang pernah dialami, saat itulah terjadi perubahan terbesar dalam hidupku. Karena saya menjadi warga dunia yang rendah, maka saya menjadi seorang anti Semitis yang... fanatik.... di manapun saya pergi saya mulai dengan memandang Yahudi

Tulisnya dalam otobiografinya yang berjudul Mein Kampf .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun