Entahlah amarah berkecambuk dibenaku. Aku benar-benar sakit hati dengan perempuan itu. Namun jujur, aku benar-benar mencintainya. Kartu sisa undangan yang belum kusebarkan, kubakar habis-habis. Foto kebersamaanku selama empat tahun lamanya. Harus aku buang. Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran keluarganya.
Aku sadari, mungkin keyakinanku yang mereka ragukan. Namun seharunya mereka berfikir, kalau sesungguhnya cinta menyatukan hati, bukan keyakinan. Shit...
Setelah hampir kurang lebih lima bulan lamanya aku sudah hampir gila, aku berusaha untuk belajar sabar dan ikhlas. Hingga kutemukan seseorang yang membuat aku jatuh cinta kembali, gadis itu... Ressha. Yah, seorang agent asuransi yang membuatku jatuh cinta kembali dan menghidupkan rasaku kembali.
Ia dewasa, dari awal ia berkomitmen kalau ingin serius dan menikah. Karena usianya pun kini sudah matang. Setelah hubungan selama kurang lebih setahun, akhirnya aku memutuskan untuk menikah denganya. Yah Rahasia besar dimasa laluku, tak akan pernah kuceritakan padanya. Ia perempuan, aku menghargai perasaannya. Aku tak ingin menyakitinya, sejatinya jodohku adalah dirinya. Bukan Astri, dan berapa tahun lamanya sebuah hubungan. Bukan berarti sebuah jaminan untuk bisa menikah dan bersatu.
Sampai detik ini, aku ngilu kalau mengingat kisah itu. Namun sekarang, betapa bahagianya keluargaku sudah mampu melihat aku tersenyum kembali. Memiliki wanita yang perlahan memenuhi ruang hatiku.
Terima kasih Tuhan, atas pelajaran berharga selama ini. Dan terimakasih, telah kau temukan aku dengan seseorang yang mampu membuat aku tersenyum kembali....