"Ya aku buang, abisnya aku sebel banget kalo lihat Bimo. Lihat mangga itu jadi seperti lihat Bimo. Lha terus gimana? Wong sudah tak buang dan sebagian tak kasih orang..."
"Heemmm, kamu mau nolong Ken nggak?"
"Maksudmu? Nolong piye to?"
"Minta lagi sama Bimo...,"
"Wah! Gak sudi aku! Harus minta-minta sama Bimo, Ndak!" potong Sumi sebelum Gajah selesai bicara.
"Bukan gitu Sumi..., gini lho, kamu sebelkan sama Bimo? Sekalian saja kita kerjain sambil nolong Ken."
"Wah..., ga ngerti aku, opok sih karepmu (apa sih maksudmu)?"
"Nanti pas jam istirahat, kamu bilang Bimo minta Mangga yang buanyaaaak sekalian, lima puluh butir gitu. Jangan mau kalo hanya tiga sampe lima butir. Biar dia tau rasa! Bawa berkilo-kilo mangga dari rumah."
"Ah ndak mau aku!, aku ndak mau omong-omongan sama Bimo..."
"Ya udah, kalo gini gimana. Aku yang bilang sama Bimo tapi kamu harus ikut dan kelihatan. Agak jauh gapapa. Nanti pas Bimo nengok ke kamu, kamu cukup ngangguk-ngangguk aja. Kamu ga pengin bantuin Ken?"
"Hemmm, piye ya? Ya udah gitu gapapa. Lha terus ketemu Bimo di mana?"