Mohon tunggu...
Saifoel Hakim
Saifoel Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Orang biasa yang hidup biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ken Angrok - 05

23 Juli 2023   10:37 Diperbarui: 24 Juli 2023   12:04 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Aku sudah makan kok Dik, buat besok saja sarapan. Sudah sana kamu mandi-mandi dulu terus tidur. Mestinya capek seharian masak terus," kata Gajah Para tanpa curiga sedikit pun.

"Iya Mas, sama ini tadi, saya diparingi (diberi) Ndoro Bramantyo ndak tahu isinya apa...," kata Ken Endok menaruh bungkusan coklat di meja sambil mencoba membukanya.

Mereka berdua pun kaget ketika bungkusan itu terbuka, ada enam bundel uang tertumpuk rapih. Setiap bundelnya masih ada tali kertas dari Bank yang bertulikan, "Rp 100.000.000". "Wah!, ini banyak banget Dik...?!" kata Gajah Para sambil bolak-balik melihat tumpukan uang dan Ken Endok. "Apa jangan-jangan Ndoro Bramantyo salah ngasih bungkusanya Dik?" lanjut Gajah Para.

Ken Endok masih tertegun memandangi tumpukan uang itu. Ingatanya kembali pada hari-hari di mana dia bertemu Bramantyo, tidak hanya memasak tapi juga saling melayani di atas ranjang putih bersih itu. "Mungkin nggak Mas, aku inget dia berkali-kali melihat bungkusan itu sebelum diberikan padaku." Jawab Ken Endok yang lalu menambahkan kebohongan, "Pak Tunggul juga melihat itu saat Ndoro Bram menyerahkan padaku."

"Ya sudah..., disimpen sana yang hati-hati. Baik banget ya Ndoro Bramantyo itu. Wong cuma masak kok segini banyak kasi bayarannya."

Ken Endok menatap suaminya, rasa bersalah terbersit dalam hatinya. Betapa lugu dan tulus suaminya ini, tak sedikit pun menaruh curiga bahkan memuji Bramantyo. "Ya sudah aku tak mandi dulu Mas. Mau tambah kopinya lagi ndak? Aku bikinin dulu kalo mau."

"Ndak usah Dik, aku juga mau tidur. Sudah malam ini, besok takut kesiangan."

BERSMABUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun