Mohon tunggu...
Sahwa Sabila
Sahwa Sabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi! Aku mahasiswa Pendidikan IPS di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran IPS dengan Metode Interaktif

23 Desember 2024   10:05 Diperbarui: 23 Desember 2024   10:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Permainan peran dan simulasi adalah bentuk pembelajaran eksperiensial dimana peserta didik mengambil peran yang berbeda, mengansumsikan sebuah karakter, kepribadian atau fungsi dalam suatu kelompok, dan juga berinteraksi serta berpartisipasi dalam lingkungan pembelajaran yang beragam dan kompleks. Contoh role-play dalam pembelajaran IPS yaitu siswa memerankan tokoh dalam peristiwa sejarah. Hal ini membuat pembelajaran IPS tidak monoton dan juga membosankan.

Metode simulasi atau role-play efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan sosial, dan empati siswa terhadap berbagai isu sosial. Dengan metode ini, siswa tidak hanya belajar secara kognitif tetapi juga melalui pengalaman dan interaksi.

3.Studi Kasus

Menurut Gillham (2000), Tidak ada satu jenis atau sumber bukti yang dianggap cukup memadai atau valid, sehingga penggunaan berbagai sumber bukti menjadi salah satu karakteristik penting dalam penelitian studi kasus. Karakteristik mendasar lainnya adalah bahwa peneliti tidak memulai penelitian dengan asumsi teoritis awal, baik yang berasal dari literatur maupun sumber lainnya. Hal ini dikarenakan, hingga peneliti terjun langsung ke lapangan, mengumpulkan data, dan memahami konteks yang ada, peneliti studi kasus tidak akan mengetahui teori atau penjelasan mana yang paling sesuai dan relevan dengan konteks kasus yang sedang dieksplorasi.

Sedangkan menurut Stake dalam Gomm, Hammersley, dan Foster (2000). Dalam konteks "studi kasus," istilah "kasus" sering kali dipahami sebagai elemen yang merupakan bagian dari populasi target atau dianggap mewakili suatu fenomena tertentu. Namun, menurut pandangan ini, satu individu atau kasus tunggal tidaklah cukup untuk mewakili keseluruhan populasi dengan baik. Oleh karena itu, satu studi kasus dapat dianggap sebagai landasan yang kurang kuat untuk melakukan generalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa ciri atau karakteristik yang ditemukan dalam penelitian studi kasus tidak dapat diaplikasikan secara luas. Dengan kata lain, analisis terhadap entitas yang dijadikan sebagai "kasus" dalam studi kasus tersebut tidak bersifat universal.

Menurut Mills, Durepos, dan Wiebe (2009), studi kasus seharusnya dipahami sebagai strategi penelitian, bukan sekadar metode penelitian. Karakteristik utama dari studi kasus meliputi:

a.Penekanan pada hubungan antar-faktor yang membentuk konteks dari suatu entitas tertentu, seperti organisasi, peristiwa, fenomena, atau individu.

b.Analisis mendalam terhadap hubungan antara faktor kontekstual dan entitas yang tengah diteliti.

c.Tujuan eksplisit untuk memanfaatkan wawasan mengenai interaksi antara hubungan kontekstual dan entitas tersebut, dengan harapan dapat menghasilkan teori baru atau memberikan kontribusi pada teori yang sudah ada.

Keunggulan studi kasus dalam pembelajaran IPS yaitu (a) Membantu siswa memahami konsep IPS secara kontekstual. (b) Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah. (c) Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain. (d) Menghubungkan teori dengan praktik sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Namun, metode ini memerlukan persiapan guru yang baik, termasuk menyediakan sumber daya pendukung, mengatur waktu, dan memastikan semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

4.Debat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun