Mohon tunggu...
Sahirah Irawan
Sahirah Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sahirah interested in business, politics, law, human rights, education and arts.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Bunga Matahari

7 November 2024   15:12 Diperbarui: 7 November 2024   15:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku senyum palsu pun, tak ada batang hidung mu lagi

Rasanya seperti Aku harus hidup dengan sebelah kaki

Aku pincang, sembuh ku sendirian

Aku sendirian

Kau tinggalkan surat suara terakhir, itu saja yang bisa ku ulang berkali-kali

Aku tak akan lupa suara mu itu sampai sepuh nanti

Jika panjang umur ku syukur, jika tidak syukur Aku bisa menemui mu di sana

Hidup hanya perlu banyak bersyukur

Mereka memerintahkan kepada ku "Ikhlas kan, semua akan pergi, ajal tak ada di kalender bumi"

Aku paham betul Tuhan Maha Besar

Aku paham betul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun