KESIMPULAN
  Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa makanan halal dan thoyyib memiliki korelasi yang sangat kuat terhadap kesehatan manusia. Temuan ini berdasarkan pemahaman kontekstual dari tiga ayat tentang perintah untuk makan makanan yang sehat yang terdapat pada QS. Al-Maidah/5: 88, QS. Anfal/8: 69, dan QS. Al-Baqarah/2 : 168 yang menghasilkan teori bahwa makanan halal dan thoyyib adalah makanan yang tidak hanya lezat akan tetapi yang mengandung gizi (kalori, vitamin, mineral dll) yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan jasmani dan Rohani manusia.[6]
Tentang makanan halal dilihat dari 2 kretaria Pertama, dilihat berdasarkan dzat produknya halal atau haram menurut anjuran yang telah ada yang dalam hal ini dalam ajaran Islam adalah Al-Quran dan Hadits. Kedua, ditinjau dari cara memperolehnya, dalam hal ini lebih berbicara kepada proses dan nilai kebaikan didalamnya (thayyib). Karena halal saja tidak cukup namun harus baik dan mengandung nilai maslahat didalamnya.[7]
Daftar Pustaka
Hasanah, Auliya Izzah. "Konsep Makanan Halal Dan Thayyib Dalam Perspektif Al-Qur'an," t.t.
Mausufi, Nurul, Muhammad Hidayat, dan Fitriani Fitriani. "Makanan Halal dan Thayyib Perspektif Mufassir Nusantara." AHKAM 2, no. 3 (12 Juli 2023): 509--26. https://doi.org/10.58578/ahkam.v2i3.1410.
Rojabiah, Nurkhayati, Sri Suryani, dan Sigit Budiyanto. "KORELASI MAKANAN HALAL DAN THOYIB TERHADAP KESEHATAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN" 3, no. 1 (2023).
Satria, Ahmad Dhea. "MAKANAN HALAL PERSPEKTIF MAJLIS ULAMA INDONESIA (MUI) DI KOTA PALANGKA RAYA." Profetika: Jurnal Studi Islam 22, no. 2 (16 Desember 2021). https://doi.org/10.23917/profetika.v22i2.16694.
Sri Mulyati, Achmad Abubakar, dan Hasyim Hadade. "Makanan Halal dan Tayyib dalam Perspektif Al-Quran." Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 1, no. 1 (18 Januari 2023): 23--33. https://doi.org/10.58540/isihumor.v1i1.150.
Â
Â