Mohon tunggu...
Saddam Tjahyo
Saddam Tjahyo Mohon Tunggu... -

Pembelajar Muda Ilmu Pengetahuan Sosiologi, yang berslogan ;\r\n" Jangan menjadi lilin, jadilah Matahari ! "\r\nboleh dilihat arsip tulisan saya di ;\r\nbengkeltulissaddamcahyo.blogspot.com\r\nFB ; Saddam Tjahyo, Twit ; @SaddamTjahyo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku pun Melihat dan Geram.

3 Agustus 2012   07:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:17 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Udah lah, gak penting-penting amat, kalo gak enak disini kita pindah di kantin biar bisa makan.” Timpal kawa lainnya memoderasi wacana.

“Gak gitu lah, aku ni makin heran dengan kebijakan kampus, kita sudah cukup penat dengan ritme akademik yang padat, kita butuh kenyamanan, kita butuh refreshing yang alami tapi terjangkau, seperti tempat ini misalkan. Liat nih baru sehari gak ada PKL, kita jadi males nongkrong disini, jadi kotor pula.” Sanggah mahasiswi manis tadi.

“Hmm, semestinya gak perlu diusir, apa gunanya kemarin personil Satpam ditambah kalo Cuma jadi tukang gusur, kalo hematku sih Pihak Rektorat harusnya lebih akomodatif dan solutif soal ini.” Tambahnya.

“Maksudmu?” tanya rekannya yang lain kebingungan.

Hhhwwssssssssss,,,,,,,,,,,

Hembusan angin menyulitkanku terlibat lebih jauh dalam celoteh mereka.

***

Matahari sudah jauh bergeser dari yang sebelumnya tepat berada di atasku.

Sudah Sebulan lebih dari kejadian itu, tapi aku masih tetap beraktifitas di tempat ini, entah sampai kapan.

Hujan rintik mengguyur ku sejak pukul dua siang tadi, Aku sangat menyukai saat-saat seperti ini. Biasanya suasana interaksi manusia di sekitarku saat hujan rintik seperti sekarang akan menambah indah pelangi yang muncul saat reda nanti.

Sebuah pondokan di dekatku mulai diramaikan oleh mereka yang sengaja berteduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun