Mohon tunggu...
Sabrina Yudhistira Jumiranto
Sabrina Yudhistira Jumiranto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

43223110015 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB2-Kebatinan Mangkunegaran IV Pada Upaya Pencegahan Korupsi Dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

16 November 2024   22:10 Diperbarui: 17 November 2024   04:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1.Nistha

Pemimpin dalam kategori ini dianggap sebagai pemimpin yang rendah atau hina. Ia hanya fokus pada kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompoknya dan sama sekali mengabaikan tugas serta tanggung jawab yang seharusnya diembannya sebagai pemimpin. 

Pemimpin jenis ini cenderung mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan kebutuhan atau kesejahteraan rakyat atau orang yang dipimpinnya. Dalam pandangan tradisi Jawa, seorang pemimpin seperti ini sangat buruk karena ia tidak mencerminkan sikap kepemimpinan yang bertanggung jawab atau bermoral.

2.Madya

Pemimpin yang termasuk dalam kategori ini sudah menjalankan tugas dan kewajibannya dengan benar, namun ia juga menuntut hak-haknya setelah melaksanakan tugas tersebut, seperti gaji atau imbalan yang sesuai. Pemimpin tipe ini tidak bermasalah dalam menuntut haknya, karena ia merasa sudah memenuhi kewajibannya. 

Meskipun demikian, dalam tradisi Jawa, pemimpin seperti ini masih dianggap belum mencapai tingkat kepemimpinan yang istimewa. Ia dapat dianggap cukup baik, tetapi belum menunjukkan sifat pengorbanan atau kesungguhan dalam memimpin yang lebih mendalam.

3.Utama

Pemimpin yang termasuk dalam kategori utama adalah mereka yang bukan hanya menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya dengan sangat baik, tetapi juga lebih dari itu. Seorang pemimpin utama rela berkorban demi kebahagiaan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, bahkan tanpa menghitung hak-hak atau imbalan yang seharusnya diterimanya. 

Pemimpin seperti ini tidak mencari keuntungan pribadi atau materi, melainkan selalu mengutamakan kepentingan orang lain dan masyarakat yang dipimpinnya. Dalam tradisi Jawa, pemimpin utama dianggap sebagai pemimpin unggulan yang memiliki karakter dan nilai-nilai kepemimpinan yang sangat dihormati. Pemimpin jenis ini sangat dihargai karena ia menunjukkan integritas, pengorbanan dan dedikasi yang luar biasa.

Melalui ketiga kategori tersebut, tradisi filsafat Jawa mengajarkan bahwa kepemimpinan yang baik bukan hanya dilihat dari seberapa banyak hak yang didapatkan, tetapi dari seberapa besar pengorbanan yang dilakukan demi kepentingan orang banyak. 

Pemimpin yang unggul adalah mereka yang mampu menempatkan tanggung jawab di atas kepentingan pribadi dan selalu berusaha untuk mencapai kesejahteraan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun