Mohon tunggu...
Sabrina Farah
Sabrina Farah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

hobi saya adalah membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Perkembangan Artificial Intelligence terhadap Penerapan Administrasi Publik di Indonesia

15 Juni 2024   19:43 Diperbarui: 15 Juni 2024   19:43 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
laporan Government AI Readiness Index 2022

Manfaat penerapan AI di bidang administrasi publik di Indonesia

  1. Meningkatkan kinerja pemerintah. AI dapat membantu pemerintah dalam melakukan berbagai tugas dan fungsi yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, seperti pengolahan data, analisis informasi, pengambilan keputusan, dan penyampaian layanan. Dengan demikian, AI dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kualitas kerja pemerintah, serta menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

  2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintah. AI dapat membantu pemerintah dalam mengawasi dan mengendalikan kinerja dan anggaran, serta menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat. Dengan demikian, AI dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintah, serta mengurangi korupsi, birokrasi, dan kolusi.

  3. Meningkatkan partisipasi dan kepuasan masyarakat. AI dapat membantu pemerintah dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat, serta menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Dengan demikian, AI dapat meningkatkan partisipasi dan kepuasan masyarakat, serta memperkuat hubungan dan kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat.

  4.  Meningkatkan inovasi dan kreativitas pemerintah. AI dapat membantu pemerintah dalam menciptakan dan mengimplementasikan solusi-solusi baru dan cerdas untuk menyelesaikan masalah-masalah publik, serta mengantisipasi dan menanggapi perubahan-perubahan lingkungan. Dengan demikian, AI dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas pemerintah, serta memperbaiki kualitas dan dampak kebijakan publik.

Tantangan penerapan AI di bidang administrasi publik di Indonesia

  1. Keterbatasan data, infrastruktur, sumber daya, dan keahlian. AI membutuhkan data yang banyak, berkualitas, dan terintegrasi untuk dapat berfungsi dengan baik. AI juga membutuhkan infrastruktur yang canggih, andal, dan aman untuk dapat diakses dan digunakan dengan mudah. AI juga membutuhkan sumber daya yang cukup, baik finansial, material, maupun manusia, untuk dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik. AI juga membutuhkan keahlian yang tinggi, baik teknis, manajerial, maupun etis, untuk dapat dioperasikan dan dipertanggungjawabkan dengan baik. Namun, kondisi dan kesiapan penerapan AI di bidang administrasi publik di Indonesia masih belum optimal, seperti yang ditunjukkan oleh Government AI Readiness Index 2022, yang menempatkan Indonesia di urutan ke-45 dari 181 negara.

  2. Masalah etika, moral, hukum, dan sosial. AI dapat menimbulkan masalah etika, moral, hukum, dan sosial yang berkaitan dengan nilai, norma, hak, dan kewajiban yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya, AI dapat menimbulkan masalah diskriminasi, ketidakadilan, atau ketidaksetaraan jika AI tidak diprogram dengan nilai-nilai moral yang benar atau tidak menghormati keragaman dan hak asasi manusia. AI juga dapat menimbulkan masalah akuntabilitas, tanggung jawab, atau kewenangan jika AI tidak diatur dengan hukum dan regulasi yang jelas atau tidak memiliki mekanisme pengawasan dan pengendalian yang efektif. AI juga dapat menimbulkan masalah sosial, budaya, atau politik jika AI tidak sesuai dengan konteks dan kebutuhan masyarakat atau tidak melibatkan partisipasi dan konsultasi masyarakat.

  3. Ancaman keamanan, privasi, dan kemerdekaan. AI dapat menimbulkan ancaman keamanan, privasi, dan kemerdekaan yang berkaitan dengan perlindungan, penggunaan, dan penyalahgunaan data dan informasi yang diproses oleh AI. Misalnya, AI dapat menimbulkan ancaman keamanan jika AI diserang, diretas, atau disabotase oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atau bermusuhan. AI juga dapat menimbulkan ancaman privasi jika AI mengumpulkan, menyimpan, atau menggunakan data pribadi tanpa izin atau transparansi yang memadai. AI juga dapat menimbulkan ancaman kemerdekaan jika AI mengendalikan, memanipulasi, atau menggantikan peran dan fungsi manusia.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan AI di bidang administrasi publik di Indonesia memiliki manfaat yang besar, namun juga memiliki tantangan yang tidak kalah besar. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya yang komprehensif dan kolaboratif dari pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat sipil dalam mengembangkan dan mengimplementasikan AI yang ramah manusia, yang dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pemerintah dan masyarakat, serta mengatasi tantangan dan ancaman yang mungkin timbul.

Strategi Dan Rekomendasi Untuk Meningkatkan Penerapan Ai Di Bidang Administrasi Publik Di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun