Mohon tunggu...
Sabrina Farah
Sabrina Farah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

hobi saya adalah membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Perkembangan Artificial Intelligence terhadap Penerapan Administrasi Publik di Indonesia

15 Juni 2024   19:43 Diperbarui: 15 Juni 2024   19:43 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
laporan Government AI Readiness Index 2022

Jurnal berjudul Revolusi Teknologi: Masa Depan Kecerdasan Buatan (AI) dan Dampaknya Terhadap Masyarakat oleh Rizky Eka Prasetya. Jurnal ini membahas tentang perkembangan AI dan dampaknya terhadap masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik. Jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Jurnal ini menyimpulkan bahwa perkembangan AI memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat, baik positif maupun negatif. Dampak positif meliputi peningkatan akses, kualitas, dan efisiensi dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik; serta peningkatan kreativitas, inovasi, dan kolaborasi antara manusia dan mesin. Dampak negatif meliputi ancaman terhadap pekerjaan, privasi, keamanan, dan kemerdekaan manusia; serta tantangan terhadap etika, moral, dan nilai-nilai sosial. Jurnal ini juga memberikan rekomendasi untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak negatif AI, seperti melakukan regulasi, edukasi, dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan penggunaan AI.

Jurnal berjudul Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP) - Universitas Brawijaya. Jurnal ini merupakan jurnal yang memuat artikel-artikel ilmiah yang berkaitan dengan administrasi publik, baik dalam aspek teori, praktik, maupun kebijakan. Jurnal ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan berbagai metode penelitian. Jurnal ini merupakan jurnal yang memuat artikel-artikel ilmiah yang berkaitan dengan administrasi publik, baik dalam aspek teori, praktik, maupun kebijakan. Jurnal ini memiliki berbagai tema dan topik yang relevan dengan perkembangan AI, seperti e-government, smart city, good governance, public service innovation, public policy analysis, public sector reform, dan lain-lain. Jurnal ini juga memiliki berbagai metode dan pendekatan penelitian yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan administrasi publik, seperti survei, studi kasus, eksperimen, action research, dan lain-lain.

Jurnal berjudul Artificial Intelligence Tinjauan Pustaka Sistematis oleh Rizky Eka Prasetya. Jurnal ini membahas tentang tinjauan pustaka sistematis mengenai AI, yang meliputi definisi, sejarah, jenis, aplikasi, manfaat, tantangan, dan etika AI. Jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Jurnal ini merupakan jurnal yang memberikan tinjauan pustaka sistematis mengenai AI, yang meliputi definisi, sejarah, jenis, aplikasi, manfaat, tantangan, dan etika AI. Jurnal ini memberikan gambaran yang komprehensif dan kritis tentang AI, serta memberikan landasan teoritis dan konseptual bagi peneliti dan praktisi yang tertarik dengan AI. Jurnal ini juga memberikan sumber-sumber referensi yang relevan dan terkini mengenai AI, serta memberikan arah dan rekomendasi untuk penelitian dan pengembangan AI selanjutnya.

Dari kajian pustaka tersebut, kita dapat memahami bahwa AI adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana membuat mesin atau sistem yang dapat meniru atau melampaui kemampuan manusia dalam berpikir, belajar, dan beradaptasi. AI memiliki berbagai jenis dan aplikasi, seperti machine learning, deep learning, natural language processing, computer vision, speech recognition, robotics, dan lain-lain. AI dapat digunakan untuk berbagai bidang dan sektor, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, hukum, pertahanan, dan lain-lain. AI memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, inovasi, dan kreativitas; menurunkan biaya, kesalahan, dan risiko; serta memperbaiki pelayanan, keputusan, dan solusi. AI juga memiliki banyak tantangan, seperti keterbatasan data, infrastruktur, sumber daya, dan keahlian; masalah etika, moral, hukum, dan sosial; serta ancaman keamanan, privasi, dan kemerdekaan (Rizky, 2020). AI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerapan administrasi publik di Indonesia, baik dalam aspek perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, maupun evaluasi. AI dapat membantu administrasi publik dalam meningkatkan kinerja, akuntabilitas, transparansi, partisipasi, dan inovasi; serta menurunkan korupsi, birokrasi, dan diskriminasi (Adi, 2020; Muhammad et al., 2020).

 Kondisi Dan Kesiapan Penerapan Ai Di Bidang Administrasi Publik Di Indonesia

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana membuat mesin atau sistem yang dapat meniru atau melampaui kemampuan manusia dalam berpikir, belajar, dan beradaptasi. AI memiliki berbagai jenis dan aplikasi, seperti machine learning, deep learning, natural language processing, computer vision, speech recognition, robotics, dan lain-lain. AI dapat digunakan untuk berbagai bidang dan sektor, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, hukum, pertahanan, dan lain-lain.

Salah satu sektor yang dapat memanfaatkan AI adalah sektor pemerintahan, khususnya dalam bidang administrasi publik. Administrasi publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat, baik dalam aspek perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, maupun evaluasi. Penerapan AI dalam administrasi publik dapat memberikan berbagai manfaat, seperti meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, inovasi, dan kreativitas; menurunkan biaya, kesalahan, dan risiko; serta memperbaiki pelayanan, keputusan, dan solusi.

Namun, penerapan AI dalam administrasi publik juga menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan data, infrastruktur, sumber daya, dan keahlian; masalah etika, moral, hukum, dan sosial; serta ancaman keamanan, privasi, dan kemerdekaan. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan dan kondisi yang mendukung dari pemerintah untuk mengadopsi AI dalam administrasi publik.

Lalu, bagaimana kondisi dan kesiapan penerapan AI di bidang administrasi publik di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis akan mengacu pada Government AI Readiness Index, yang diinisiasi oleh Oxford Insights, yang memberikan gambaran terkait sejauh mana kesiapan pemerintah menerapkan AI dalam memberikan layanan publik kepada warganya. Asesmen ini dilakukan terhadap pemerintah di 181 negara, diukur menggunakan 39 indikator berdasarkan 10 dimensi dari 3 pilar utama: pilar pemerintahan, pilar sektor teknologi, serta pilar data dan infrastruktur.

laporan Government AI Readiness Index 2022
laporan Government AI Readiness Index 2022

Berdasarkan laporan Government AI Readiness Index 2022, Indonesia mencatatkan skor 60,89 dalam indeks ini. Angka tersebut menempatkan Indonesia di urutan ke-45 berdasarkan skor tertinggi. Dari ketiga pilar yang diukur, skor paling tinggi dicatatkan pada pilar pemerintahan di angka 73,85, diikuti skor pada pilar data dan infrastruktur di angka 67,32, dan terakhir skor pada pilar teknologi yang berada cukup jauh di bawah 2 pilar lainnya, di angka 41,51.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun