Mohon tunggu...
Sabilla Oktaviano Safitri
Sabilla Oktaviano Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Akuntansi/Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223010021 - Program Studi S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Penyebab Kasus Korupsi di Indonesia Pendekatan Robert Klitgaard dan Jack Bologna

20 November 2024   21:19 Diperbarui: 21 November 2024   03:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengurangi Kesempatan dan Tekanan (Bologna)   

1. Implementasi Sistem Pelaporan Digital untuk Akuntabilitas

 Langkah konkret untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan proyek pemerintah adalah dengan menerapkan sistem pelaporan digital yang terintegrasi. 

Sistem ini memungkinkan setiap transaksi keuangan dan keputusan administratif dicatat secara otomatis dalam platform digital yang transparan dan dapat diaudit kapan saja. Dengan teknologi ini, setiap dana yang dikeluarkan dapat dilacak secara rinci, mulai dari alokasi awal hingga penggunaannya di lapangan.

 Selain itu, sistem digital dapat dirancang untuk memberikan notifikasi atau peringatan dini jika terdapat transaksi yang mencurigakan atau melanggar batas kewajaran. Misalnya, penggelembungan anggaran atau transaksi ke pihak yang tidak jelas identitasnya dapat segera terdeteksi dan diverifikasi lebih lanjut. 

Dengan mengurangi keterlibatan manusia dalam pencatatan manual, risiko manipulasi data dapat diminimalkan, sehingga sistem pelaporan digital menjadi alat yang efektif untuk mencegah korupsi.

2. Penegakan Hukum yang Tegas sebagai Efek Jera

Penegakan hukum yang tegas merupakan elemen krusial dalam upaya pemberantasan korupsi. Para pelaku korupsi, terutama dalam kasus besar seperti E-KTP, harus diberikan sanksi yang setimpal dengan kerugian yang ditimbulkan terhadap negara dan masyarakat. 

Hukuman yang berat, seperti pidana penjara jangka panjang, denda besar, serta penyitaan aset yang diperoleh dari hasil korupsi, dapat memberikan efek jera yang kuat bagi pelaku dan calon pelaku lainnya. Selain itu, proses penegakan hukum harus dilakukan secara transparan dan tidak pandang bulu, sehingga kepercayaan publik terhadap sistem hukum dapat dipulihkan. 

Penting juga untuk memperkuat lembaga penegak hukum seperti KPK, agar mereka memiliki sumber daya yang memadai untuk mengusut kasus korupsi secara menyeluruh. Dengan kombinasi sistem pelaporan digital dan penegakan hukum yang tegas, diharapkan praktik korupsi dapat ditekan secara signifikan di masa depan.

Pendidikan Anti-Korupsi dan Budaya Akuntabilitas   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun